Budi Gunawan Sebut Hangatnya Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Semangat Persatuan Bangsa

Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bertemu, membahas isu strategis nasional dan menekankan pentingnya persatuan dalam suasana penuh keakraban.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 10 Apr 2025, 18:35 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 18:35 WIB
Foto pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Prabowo datang dengan didampingisejumlah kader dan menterinya. (Istimewa)
Foto pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Prabowo datang dengan didampingisejumlah kader dan menterinya. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saling bersua di Jakarta pada Senin malam 7 April 2025.

Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo hadir bersama sejumlah tokoh kabinet dan pimpinan partai politik, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani. 

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, juga turut hadir dalam pertemuan yang terjadi di kediamaan Megawati di jalan Teuku Umar, Jakarta.

Dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/4/2025), Budi Gunawan yang  turut hadir mendampingi dan menjembatani komunikasi antar tokoh bangsa ini, menyebut pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kebangsaan.

"Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kebangsaan, menandai upaya bersama untuk terus menjaga stabilitas politik nasional," kata dia.

Budi menuturkan, sejumlah isu strategis turut dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk pentingnya menjaga soliditas dan persatuan bangsa di tengah dinamika tantangan global.

"Diskusi juga mencakup pentingnya penguatan kelembagaan dan kesinambungan kebijakan strategis," tutur dia.

Budi menegaskan, pertemuan Prabowo dan Megawati ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan antar negarawan dan pemimpin bangsa.

"Pertemuan ini sekaligus menunjukkan komitmen bersama dalam membangun arah kebijakan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kepentingan nasional," kata dia.

 

PAN Sebut Bentuk Dukungan PDIP ke Pemerintahan

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, menilai pertemuan ini sebagai sinyal dukungan PDIP terhadap pemerintahan Presiden Prabowo.

"Menurut kami itu adalah bentuk dukungan dari ibu Megawati bersama PDIP untuk bersama-sama dengan pemerintah yaitu Pak Presiden Prabowo membangun Indonesia secara bahu membahu," kata Eddy, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Namun, dukungan tersebut bukan berarti PDIP mengirimkan kadernya berada di kabinet. Hal itu, serupa dengan apa yang dilakukan Partai NasDem.

"Tentu hal ini bisa diartikan bahwa PDIP akan bergabung bersama di pemerintahan dan di kabinet, namun sudah ditegaskan oleh Ibu Mega dukungan ini adalah dukungan secara resmi kepada pemerintah namun juga memberikan konfirmasi bahwa PDIP tidak akan menempatkan kadernya di kabinet," ujar dia.

"Saya kira ini serupa dengan yang dilakukan juga oleh NasDem yang mendukung Presiden Prabowo dan pemerintahannya tetapi tidak bergabung, tidak menempatkan kadernya di kabinet," sambung Eddy.

Eddy pun meminta, agar pertemuan Prabowo dan Megawati tidak dianggap janggal. Sebab, dukungan politik, bisa dilakukan di Parlemen.

"Jadi saya kira ini bukan suatu kejanggalan tetapi sebuah norma yg memang sudah berjalan di Indonesia dan ternyata bisa berjalan efektif juga. Karena dukungan itu bukan berarti serta merta harus masuk kabinet tetapi mendukung berbagai kebijakan yang bisa juga dilakukan melalui kebijakan di parlemen bersama-sama," imbuh Eddy.

Tak Berarti Langsung Gabung ke Koalisi

Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli berharap pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak disalahartikan partainya masuk ke dalam pemerintahan.

"Pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo jangan ditafsirkan terlalu jauh bahwa PDI Perjuangan akan bergabung dengan kabinet," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Guntur mengingatkan, pertemuan Prabowo dan Megawati harus dilihat sebagai temu kangen antar sahabat yang memiliki jejak persahabatan sejak lama.

"Bahwa itu pertemuan antara dua sahabat yang memiliki jejak persabahatan yang panjang dan selama ini memang sudah ingin bertemu, sudah direncanakan berkali-kali tapi ada kepadatan agenda masing-masing sehingga baru bertemu," jelas dia.

Guntur menegaskan, posisi PDIP tetap berada di luar pemerintahan pasca pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu.

"Posisi PDI Perjuangan sampai saat ini masih ada di luar pemerintahan. Pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo juga tidak membahas hal itu," jelas dia.

Menurut Guntur, sikap atau perubahan sikap PDIP baru akan ditentukan pada kongres mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya