Liputan6.com, Jakarta Baru-baru warga di wilayah Jakarta Selatan dibuat geger oleh sejumlah pemuda yang tergabung dalam sebuah Geng motor bernama Mahesa Kurung.
Ulah para anggota Geng Motor Mahesa Kurung ini tergolong sadis, tanpa sebab yang jelas, mereka tiba-tiba menyerang sebuah warnet 24 jam bernama Aulia Net. Kawanan ABG berjumlah 20 orang itu secara membabi buta menyerang siapa saja yang ada di warnet saat itu.
Advertisement
Akibat peristiwa itu, dua pemuda bernama Ardi dan Rian Fadilah, mengalami luka sobek cukup parah. Ardi mendapat 12 jahitan di pergelangan tangan kanannya, dan Rian Fadilah mengalami luka bacok di punggung, tangan, dan kaki.
Advertisement
Tak hanya di Jakarta, aksi sadis beberapa geng motor juga cukup meresahkan warga di sejumlah kota-kota besar dalam beberapa bulan ini. Mereka tak segan merampok, mencekoki para anggotanya dengan narkoba bahkan membunuh orang yang dianggap mengganggu aktivitas mereka.
Berikut 4 aksi sadis beberapa Geng Motor yang di Beberapa Wilayah dalam beberapa bulan ini:
Geng Motor Satu Darah Bali
Sekumpulan warga negara asing (WNA) asal Belanda yang menamakan diri Geng Satu Darah berbuat onar saat menggelar acara pesta di sebuah sebuah klub malam ternama di kawasan Kuta, Bali, Minggu, 7 Agustus 2016.
kesaksian warga bernama Nyoman, segerombolan pria berbadan besar penuh tato itu sempat kembali membuat onar di jalanan. Mereka mengadang warga yang melintas dan memukulnya.
"Siapa pun yang melintas diadang dan dipukuli. Mereka rata-rata bertato dan memakai rompi hitam bertuliskan 'Satu Darah'," ucap Nyoman.
Geng Satu Darah disebut-sebut didirikan oleh orang-orang keturunan Ambon, Maluku, yang menetap di Belanda.‎
Disebut-sebut Geng Satu Darah telah mendirikan cabang di New South Wales, Australia selatan dan Queensland. Perekrutan rata-rata melalui media sosial. Menurut riwayatnya, 'Satu Darah Motor Club' didirikan di Kota Moordrecht, Belanda selatan pada 1990. Nama 'Satu Darah' sendiri berasal dari Bahasa Indonesia.
Advertisement
Geng Motor Bunuh Duo Sejoli di Cirebon
Sepasang kekasih, RS (16) dan VN (16), tewas dengan kondisi mengenaskan setelah diserang oleh 11 pemuda anggota geng motor asal Cirebon, Jawa Barat. Tubuh keduanya ditemukan di jembatan jalan layang Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Cirebon, pada Sabtu, 27 Agustus 2016.
Kejadian bermula saat kedua korban berboncengan melintasi depan SMP 11 Kalitanjung Cirebon. Saat melintas, sekelompok orang melempari batu pada mereka yang saat itu juga tengah bersama-sama dengan teman-temannya.
Korban bersama rekan-rekannya sempat melarikan diri. Namun, gerombolan geng motor itu mengejar lalu menjatuhkan RS dan VN di jalan layang. Setelah terjatuh, mereka lalu disergap.
"Sementara rekan-rekannya berhasil melarikan diri, para pelaku kemudian membawa korban dan dibawa ke TKP awal, Jalan Perjuangan depan SMPN 11 Cirebon," ujar Kapolres Kota Cirebon AKBP Indra Jafar, Kamis, 1 September 2016.
Di tempat gelap, tutur Indra Jafar, korban RS dikeroyok dan dianiaya. Ia bahkan sempat ditusuk oleh seorang pelaku. Sedangkan teman RS, yakni VN dicabuli, secara bergiliran oleh para pelaku hingga kedua korban meninggal dunia di TKP.
Setelah para anggota geng motor menghabisi korban, mereka membawa jenazah keduanya ke jalan layang Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
"Korban dibuang mengelabui seakan-akan korban merupakan korban laka lantas (kecelakaan lalu lintas)," ujar Indra.
Dari 11 pelaku pembunuhan berencana tersebut, Polresta Cirebon berhasil menangkap delapan pelaku. Pihaknya masih mengejar tiga anggota geng motor lainnya yang juga terlibat dalam kasus pembunuhan berencana itu.
Geng Motor Tusuk Anggota TNI di Bandung
Seorang anggota TNI dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus yang terjadi di Rajawali, Bandung, Jawa Barat ditusuk oleh sekelompok orang yang diduga sebagai kawanan Geng Motor.
Korban merupakan Pratu Galang, meninggal dunia di rumah sakit akibat mengalami luka tusukan pada bagian tubuhnya.
Peristiwa tersebut bermula ketika Galang usai bertemu dengan teman-temannya di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu, 4 Juni 2016 malam. Korban kemudian pulang, sesampainya di Jalan Rajawali, Minggu dini hari, korban diadang oleh sejumlah orang menggunakan kendaraan sepeda motor.
Orang tak dikenal itu langsung mengeroyok korban, bahkan korban ditusuk hingga tak berdaya.
Korban selanjutnya mendapatkan pertolongan oleh warga setempat, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Rajawali lalu dirujuk ke Rumah Sakit Dustira, Bandung.
Advertisement
Geng Motor Mahesa Kurung Serang Warnet
Dua orang menjadi korban uji kekebalan geng motor yang sudah belajar Mahesa Kurung. Warnet 24 jam bernama Aulia Net diserang oleh sekitar 20 ABG pada Selasa, 6 September 2016, dini hari.
Dua pengunjung warnet menjadi korban pembacokan oleh geng motor di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tanpa sebab musabab yang jelas, puluhan remaja yang membawa senjata tajam, membacok 2 korban dengan membabi buta.
"Jumlahnya 10 motor, Bang. Mereka berboncengan. Ya kurang lebih 20 orang berarti. Bawa senjatanya clurit sama klewang. Kejadian jam 4 pagi tadi," ujar Rizky, saksi mata yang menolong korban di Aulia Net, Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 6 September 2016.
Akibat peristiwa itu, 2 korban yang bernama Ardi dan Rian Fadilah, mengalami luka sobek cukup parah. Ardi mendapat 12 jahitan di pergelangan tangan kanannya, dan Rian Fadilah mengalami luka bacok di punggung, tangan, dan kaki.
"Darahnya ke mana-mana bang waktu saya tolong. Berceceran di kursi, dan penuh basah di bajunya," Rizky menambahkan.
Melihat tangan korban mengalami luka parah, Rizky langsung membawa ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan. "Saya bawa ke Rumah Sakit Fatmawati bang. Anak geng motor pada kabur habis ngebacok," dia menambahkan.