Liputan6.com, Bogor - Penculik Ananda Salwa (11) dan Salma (8), diduga sudah merencanakan aksinya dua hari sebelum penculikan. Hal tersebut berdasarkan keterangan dari bibi korban, yang sempat mendengar percakapan antara Rainy, pengasuh korban dengan seorang pria melalui telepon seluler pada 6 September 2016.
Saat itu, Rainy menyinggung soal aksi penculikan terhadap kedua putri pengusaha agen perjalanan haji dan umroh di Bogor itu.
"Bibinya pernah dengar Rainy nelpon seorang pria kalau dia mau bawa kabur kedua anak saya. Dikira bercanda, jadi waktu itu tidak ditanggapi serius," kata Afipudin Abdul Jalil, ayah korban, Selasa (13/9/2016).
Advertisement
Ia juga mendengar ucapan dari beberapa teman sekolah Salwa, jika Salwa bercerita akan ikut pergi dan tinggal bersama pengasuhnya itu. Namun, anak pertamanya tidak menyebutkan di mana lokasi mereka akan tinggal.
"Salwa cerita ke temannya mau diajak pergi sama Rainy. Terus nyuruh temennya jangan bilang siapa-siapa," ucap Afipudin, warga Jalan Guru Muktar, Kelurahan Cimahpar, Kota Bogor.
Beberapa informasi yang ia dapat dari saudara, guru, pemilik warung dan teman-teman sekelas membuat dirinya yakin jika Salwa dan Salma dibawa kabur oleh Rainy. Bahkan, diduga pelaku sudah merencanakan sebelumnya.
"Saya yakin sudah direncanakan. Nganter anak-anak sekolah cuma kamuflase supaya tidak ketahuan," ungkap dia.
Salwa dan Salma sudah lima hari menghilang sejak Kamis 8 September 2016. Siswi SDN Cimahpar 5 ini diduga diculik oleh Rainy, yang baru lima bulan bertugas antar jemput kedua anaknya.
Kedua bocah itu diduga dibawa kabur oleh Rainy saat mengantarkan mereka pergi ke sekolah.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut. Rencananya polisi akan menyebar sketsa wajah Rainy, yang diduga sebagai penculik Salwa dan Salma.
"Kami coba mencari ke titik lain. Nanti juga kami sebarkan sketsa pelaku," ujar Kapolres Bogor Kota AKBP Muhammad Darwis, Senin 12 September 2016.
Â