Polisi Telusuri Motif Penculikan 2 Anak Pengusaha Travel di Bogor

Guna mempersempit ruang gerak pelaku, polisi akan menyebar sketsa wajah diduga penculik.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 13 Sep 2016, 09:26 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 09:26 WIB
Ilustrasi Liputan Khusus Penculikan Anak
Ilustrasi Liputan Khusus Penculikan Anak

Liputan6.com, Bogor - Salwa (11) dan Salma (8), dua kakak beradik dilaporkan ke polisi. Mereka hilang diduga diculik pembantu mereka yang baru bekerja lima bulan bernama Rainy.

Penculikan itu terjadi pada Kamis 8 September 2016, saat kedua anak tersebut pergi ke sekolah.

Menurut Kapolresta Bogor AKBP Muhammad Darwis, sudah lima hari anak pasangan Afipudin Abdul Jalil dan Verawati Kurnia menghilang.

Rainy, kata Darwis, bertugas mengantar jemput sekolah kedua anak pengusaha biro perjalanan haji dan umrah itu.

"Saat ini prosesnya masih ditangani kepolisian," kata Darwis di Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Polisi, lanjut Darwis, masih berupaya mendalami keterangan dari sejumlah saksi yang sudah diperiksa di antaranya keluarga, teman dekat dan guru, dan pemilik warung.

Sampai saat ini, polisi belum menentukan motif apa yang melatarbelakangi penculikan Salwa dan Salma.

"Kami sedang mendalami motifnya apa. Pelapor mengaku tidak punya piutang atau musuh," ujar dia.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, penculik mengarah kepada Rainy, yang tak lain teman lama ibunda kedua anak tersebut. Ada saksi yang melihat kedua korban masuk ke dalam mobil Toyota Avanza dari mobil Honda Mobilio yang dibawa Rainy untuk mengantar jemput mereka sekolah.

"Ibu korban Rainy kawan lama. Kemudian ketemu lagi, tapi kondisi ekonomi Rainy sedang terpuruk, Rainy diminta tinggal di rumah korban bantu antar jemput anaknya sekolah," Darwis menjelaskan.

Guna mempermudah pencarian, kepolisian akan menyebarkan sketsa wajah  penculikan.

"Kami coba mencari ke titik lain. Nanti juga kita sebarkan sketsa pelaku," kata Darwis.

Afipudin Abdul Jalil, ayah korban mengaku tidak menaruh curiga terhadap Rainy. Selama tinggal di rumahnya, tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan.

"Memang istri saya sempet hilang uang US$ 100 di dompet saat nitipin ke dia. Tapi dia tidak ngaku," tutur Afip.

Menurut Afip, Rainy merupakan teman lama istrinya, sehingga Rainy mendapatkan izin tinggal di rumah Afip. Bahkan, wanita berkerudung itu diberi kepercayaan membawa mobil untuk mengantar jemput kedua bocah tersebut.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya