Sebab Depresi Berat Ibu Pemutilasi Bayi di Cengkareng Ditelusuri

Penelusuran termasuk tudingan keluarga Iin yang mengatakan bahwa suaminya Aipda Denny Siregar kurang dalam memberi nafkah.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 06 Okt 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 17:00 WIB
Mutilasi Cengkareng
Kondisi kontrakan Aipda Denny, lokasi mutilasi bayi oleh ibu kandungnya (Liputan6.com/Muslim)

Liputan6.com, Jakarta - Mutmainah (28) ibu yang membunuh dan memutilasi bayinya di Cengkareng diduga mengidap depresi berat. Polisi menelusuri penyebab kondisi kejiwaan Iin, sapaan Mutmainah, demikian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awu Setiyono mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, Iin mengalami depresi yang cukup berat. Penyidik menduga kondisi kejiwaan Iin ini dilatarbelakangi beban hidupnya yang cukup berat.

"Yang jelas memang yang bersangkutan ini depresinya tinggi ya. Dia harus punya beban keluarga sendiri dan keluarga dari orangtuanya. Ini kan akan kita dalami. Apakah itu juga berpengaruh terhadap depresi. Ahli yang bisa menyampaikan itu," tutur Awi di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (6/10/2016).

"Ini yang nanti kita dalami. Pribadi ini (Iin) yang bersangkutan kan dulu tulang punggung keluarga. Lalu yang bersangkutan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah," Awi menambahkan.

Sebelum peristiwa tragis yang terjadi Minggu malam itu, Awi memastikan hubungan antara Iin dan Aipda Denny baik-baik saja. Meski seminggu sebelumnya, sang suami mengaku mendapati perilaku aneh pada Iin, seperti menjadi pendiam, suka berbicara sendiri, bahkan mengancam Denny.

"Kalau dari saksi-saksi yang kita periksa, ndak ada sih (cekcok dengan suami). Itu kan rumah kos-kosan, kedengeran semua, istrinya kan dirumah ndak kemana-mana," ujar Awi.

Hingga saat ini Iin belum mengakui perbuatannya. Karena kondisi kejiwaannya itu, Iin belum diperiksa penyidik. Awi mengaku pihaknya masih mendalami penyebab Iin depresi. Apalagi pihak keluarga menuding Iin depresi lantaran sang suami kurang dalam memberikan nafkah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya