Liputan6.com, Jakarta Persaingan Trump Vs Hillary memperebutkan takhta Presiden Amerika Serikat semakin memanas. Genderang perang seolah berbunyi ketika Trump hadir dengan empat korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Bill Clinton. Pembukaan debat capres pun dimulai tanpa ada jabat tangan sama sekali.
Baca Juga
Advertisement
Debat kedua capres Amerika Serikat ini dinilai sebagai debat yang buruk karena hinaan yang dilontarkan masing-masing calon. Serangan Trump terhadap Hillary dimulai terlebih dulu sejak isu untuk menginvestigasi isi e-mail Hillary hingga ancaman untuk memenjarakannya. Bukan hanya itu, Trump bahkan mengungkit masa lalu Bill Clinton, suami Hillary, terkait skandal seks. Trump datang dengan menghadirkan empat perempuan yang diduga korban pelecehan seksual Bill Clinton.
Hillary pun membalas dengan menyatakan, "Lihat, ini hanya soal sebuah video...Namun ia tak pernah meminta maaf atas segala perbuatannya ke semua orang. Ia tak pernah meminta maaf kepada Mr dan Mrs Khan, keluarga muslim yang anaknya meninggal...Ia tak pernah meminta maaf ke hakim federal". Hillary juga memaparkan sikap Trump yang lebih sering melecehkan perempuan baik di televisi maupun akun twitternya.
Debat kedua ini memicu reaksi masyarakat Amerika Serikat, bahkan Petinggi Partai Republik pun menyatakan tidak akan membela Trump. Obama sendiri bahkan mendesak agar Partai Republik menarik dukungan mereka untuk Donald Trump.
Bagaimana kelanjutan panasnya Pemilu AS? (rn)