Liputan6.com, Surabaya - Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal dipastikan tewas di Suriah. Kepastian tewasnya Abu Jandal didapat dari sang kakak, Fauziah Fauzi Attamimi. Fauziah mengaku mendapat kabar bahwa sang adik tewas dalam peperangan di Mosul, Irak.
"Iya benar, sudah meninggal. Dapat kabar kemarin," tutur Fauziah saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (9/11/2016).
Baca Juga
Saat ditanya mengenai kabar tersebut, Fauziah enggan menjelaskannya secara detail. Dirinya hanya memastikan bahwa informasi tersebut didapat dari sumber yang ada di luar negeri atau lokasi Abu Jandal tewas dalam pertempuran.
Advertisement
"Kami no comment. Yang jelas dia sudah meninggal," kata Fauziah.
Menurut Fauziah, info tewasnya sang adik cukup membuat keluarganya kaget, terlebih untuk sang ibu, Farida. "Namanya ibu, dengar anak meninggal ya sedikit shock," ucap Fauziah.
Saat disinggung mengenai keberadaan keluarga Salim, seperti istri dan anak-anaknya, Fauziah menyampaikan bahwa keluarganya tidak mengetahuinya dengan pasti karena sudah putus komunikasi sudah lama.
"Sudah sangat lama tidak ada kontak. Sekarang posisi mereka di mana, saya dan keluarga yang lain juga tidak mengetahuinya," ujar Fauziah.
BNPT Telusuri Hingga ke Irak
Sementara, saat dikonfirmasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku masih mencari tahu kebenaran informasi tewasnya Abu Jandal.
"Jadi untuk sementara, belum bisa dikatakan bahwa yang bersangkutan meninggal dunia. Bisa saja orang lain," ujar Deputi Kerja Sama Internasional BNPT Irjen Petrus Golose di sela-sela Sidang Umum Interpol, Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (9/11/2016).
Ia menjelaskan, informasi tersebut memang menyebar di dunia siber. Namun, kredibilitas informasi yang berada di internet tidak bisa langsung dipercaya.
"Kita harus cek sidik jari, DNA, ciri-ciri dan kerabat yang bersangkutan. Jadi belum bisa ditentukan dia sudah meninggal dunia hingga proses itu dilaksanakan," ucap Petrus.
Dia mengatakan BNPT sudah mengirim utusan ke Irak untuk menelusuri hal tersebut.
"Kami sudah kirim tim, baik ke Damaskus dan Iraq. Kita juga jalin kerja sama dengan otoritas setempat. Karena wilayah atau power zone sulit untuk dilakukan penegakan-penegakan hukum," tandas Petrus.
Abu Jandal, Petinggi ISIS Penantang Moeldoko Hingga Banser NU
Sosok Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal alias Abu Jandal Al Yemeni Al Indonesi sempat menghebohkan dunia maya.
Dalam sebuah video yang beredar secara viral, Abu Jandal menantang Polri, Densus 88, Banser Nahdlatul Ulama dan Jenderal (Purn) Moeldoko, yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI untuk berperang di Suriah dan Irak melawan ISIS.
"Pesan ini saya tunjukkan kepada Moeldoko Panglima TNI, Polri, dan Banser. Kami menunggu kedatangan kalian. Kami telah mendengar bahwa kalian menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan daulah khilafah (ISIS)," ungkap Abu Jandal dalam video yang diunggah pada Rabu 24 Desember 2014 tersebut.
Dalam video berjudul 'Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88 , Banser' itu, ia menyatakan, pasukannya akan menunggu personel TNI, Polri, dan Banser ke Suriah dan Irak yang kini dikuasai militan ISIS.
"Ketahuilah sungguh kami bahagia sekali mendengarnya karena itu berarti insya Allah pertemuan antara kami dan kalian disegerakan oleh Allah SWT. Karena sungguh, apabila kalian tidak mendatangi kami, maka kamilah yang akan mendatangi kalian," tantang pria berkupluk hitam itu.
"Kami akan kembali ke Indonesia untuk menegakkan syariat Allah dengan mulai memerangi kalian, dengan membantai satu per satu dari kalian, TNI, Polri, Densus, dan Banser," imbuh Abu Jandal.
Â
Advertisement