Liputan6.com, Jakarta Lalu lintas kereta api yang melewati kawasan Cikampek terhenti hingga satu jam lebih. Hal ini, diduga karena banjir besar yang melanda kawasan Cikampek. Akibatnya perjalanan ratusan penumpang kereta menuju Jakarta tertahan.
"Ini sudah 45 menit lebih, kami masih tertahan di sini," ujar seorang penumpang KA Tawang Jaya, Asep (34), kepada Liputan6.com di Stasiun Cikampek, Jawa Barat, Minggu (13/11/2016).
Asep mengaku sudah 90 menit lebih tertahan di stasiun Cikampek. KA yang ditumpanginya berangkat dari Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah menuju Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Advertisement
Selain KA Tawang Jaya, kereta api yang tertahan yakni KA Tegal Bahari dari arah Tegal Jawa Tengah menuju Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Sedangkan warga lainnya, Rizky (24) mengaku diberitahu petugas kereta api bahwa ada permasalahan sinyal, sehingga kereta tak bisa melanjutkan perjalanan. "Katanya nunggu persinyalan dari Stasiun Dawuan," ujar penumpang KA Tegal Bahari tersebut.
Senior Manajer Humas Daop 1 PT Kereta Api, Sapto Hartoyo menyatakan, banjir di Cikampek belum mengganggu perjalanan kereta api. Namun ia tidak menjelaskan sejumlah kereta tertahan di Stasiun Cikampek. "Masih aman mas, lintas kami masih terkendali," tegas Sapto.
Sedangkan menurut Kepala BPBD Karawang, Asip Suhendar, ketinggian banjir sempat menghalangi beberapa jalur trasnportasi termasuk kereta api. Namun genangan itu sudah mulai surut sejak pukul 20.30 WUB.
"Genangan yang nutupin jalan dan arus transportasi yang tersendat sudah bisa dilalui. Sekarang ketinggian air di jalan-jalan (tol) sekitar 10-20 cm," kata Asip saat dihubungi.
Ia belum mengecek ulang apakah air yang menggenangi jalur kereta api sudah mulai surut. Namun menurut laporan terakhir yang diterimanya, genangan sudah berangsur menurun kecuali daerah kota Karawang.
"Kalau di kawasan kota Karawang (air) masih tinggi mas, 40-60 cm, tapi udah mulai surut. Ini saya lagi muter," ucap dia.