Wakil Ketua MPR: Tak Pernah Ada Teror, Warga Kaltim Hidup Damai

Mahyudin menyatakan, selama dirinya menjabat sebagai Bupati Kutai Timur, belum sekali jua ada teror berdasar agama.

oleh Muslim AR diperbarui 18 Nov 2016, 22:52 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2016, 22:52 WIB

Liputan6.com, Sangatta - Wakil ketua Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR) Mahyudin mengutuk pelaku teror di Gereja Oikomene, Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 13 November 2016. Ketika itu sebuah bom molotov dilemparkan di gereja yang tengah menggelar kebaktian.

"Saya mengutuk keras bom kemarin, orang beribadah dilempari bom gerejanya. Saya mengutuk keras, kita damai di sini (Kalimantan Timur). Jadi nggak benar, kalau kita beda agama, lalu kita hantam orang lain," kata Mahyudin pada Liputan6.com di Sangatta, Kalimantan Timur, Jumat (18/11/2016).

Ia yang merupakan putera daerah Kalimantan Timur dan pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur, menyatakan serangan bom gereja itu dilakukan oleh orang luar.

"Kan kita tahu, pelakunya bukan orang Kalimantan Timur, dia kan pendatang, rakyat Kalimantan Timur itu rukun, damai, dan saling menghargai," lanjut dia.

Mahyudin menyatakan, selama dirinya menjabat sebagai Bupati Kutai Timur dan menjadi tokoh Kalimantan Timur, belum sekali jua ada teror berdasar agama, meski hidup dalam keragaman, beda agama, kepercayaan, suku dan ras.

"Satu kalipun belum pernah ada teror seperti itu, kami hidup rukun dan damai. Hanya ada satu kali soal teror, yaitu ditangkapnya buronan teroris, dan itu bukan rakyat Kaltim, dia itu pendatang yang bersembunyi di Kutai," terang Mahyudin.

Sebagai pimpinan lembaga negara dan wakil dari rakyat Republik ini, Mahyudin menghimbau agar masyarakat kembali mengkaji, memahami dan mengamalkan empat pilar Bangsa Indonesia. Salah satu pilar itu, menurut Mahyudin adalag Bhinneka Tunggal Ika.

Ia mengajak warga yang hadir dalam acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di beberapa tempat di Kalimantan Timur, untuk menjunjung tinggi kedamaian, saling menghargai dan tetap menjaga keutuhan Indonesia.

"Kami ini kayak ustaz juga, kalau ustaz dakwah tentang agama, kami dakwah soal kebangsaan, Pancasila, undang-undang dan kebhinekaan. Kedamaian negeri ini harus kita jaga dan di atas segalanya," ucap Mahyudin di depan ribuan orang yang hadir dalam acara sosialisasi empat pilar di Gedung Serbaguna Kabupaten Kutai Timur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya