Hujan Lebat, Jalan Protokol di Kota Bekasi Terendam Banjir

Sejumlah pengendara sepeda motor juga mengalami mati mesin akibat mencoba menerobos genangan air.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Des 2016, 01:33 WIB
Diterbitkan 04 Des 2016, 01:33 WIB
Banjir Rendam Perumahan di Bekasi
Jalan Kaliabang Bekasi juga terkena banjir yang mencapai 30 cm, Bekasi, Senin (9/2/2015). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Bekasi - Hujan lebat yang melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, sepanjang Sabtu sore telah mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah kawasan protokol.

"Genangannya mencapai ketinggian sekitar 30 centimeter di Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur," kata seorang pengemudi angkot bernama Deni Ewok (38) di Bekasi seperti dikutip Antara, Sabtu (3/12/2016).

Genangan itu berlokasi tepat di Simpang BRI Jalan Ir H Djuanda yang akan mengarah ke Jalan RA Kartini, Bekasi Timur. Kondisi itu mengakibat sejumlah kendaraan seperti motor dan angkot mengalami mogok akibat mati mesin.

Deni mengaku mesin angkotnya mati karena terlalu lama berhenti akibat antrean kendaraan yang mengular sepanjang satu kilometer hingga ke kawasan Bulan-Bulan, Bekasi Timur.

"Puncaknya terjadi pukul 17.30 WIB. Kemacetannya sampai satu kilometer dari lokasi genangan sampai ke stasiun Bulan-bulan. Angkot saya mogok karena terlalu sering berhenti," kata Deni.

Sementara itu, sejumlah pengendara sepeda motor juga mengalami hal serupa akibat mencoba menerobos genangan air.

"Saya dari arah Pasar Baru tidak ada masalah apa pun di jalan, tapi pas sampai Simpang BRI tiba-tiba air tinggi, saya terobos airnya, sepertinya kena mesin jadi mati," kata Latif (33) warga Kampung 200 Margahayu, Bekasi Selatan.

Pantauan di lokasi, terendamnya ruas Jalan Ir H Djuanda akibat adanya pekerjaan penutupan galian saluran air di wilayah itu. Saluran air di depan Kompleks Pemda Lama Kota Bekasi nampak belum bisa dioperasikan karena masih dalam proses penyelesaian akhir.

"Tinggal penutupan bagian atas saja. Kalau salurannya sudah dikerjakan," kata salah seorang pekerja.

Saluran itu terhalang oleh gundukan tanah merah beserta pasir dan batu di bagian sisi saluran sehingga menghalangi aliran air hujan yang turun selama lebih dari 2 jam di kawasan itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya