Cara Kapolri Tito Tangkal Paham Radikalisme

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai penangkapan para terduga teroris belum tentu bisa menyelesaikan masalah terorisme.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Des 2016, 16:21 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 16:21 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai penangkapan para terduga teroris belum tentu bisa menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia. Sebab, perkembangan terorisme di Indonesia tak lepas dari penyebaran paham dan ideologi radikal.

Oleh karenanya, ia berpendapat pencegahan dan pemberantasan terorisme juga harus dibarengi dengan perlawanan terhadap penyebaran ideologi radikalisme.

"Nah ini kemudian juga membuat tandingan ideologi yang bisa dikalahkan. Ideologi ini (radikalisme) yang harus dikalahkan dengan ideologi juga," kata Tito di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyebut ada tiga ideologi yang bisa menangkal penyebaran paham radikalisme ini. Yang pertama ideologi Pancasila, Ideologi demokrasi, dan Ideologi Islam Nusantara.

"Ini harus segera di intensifkan kembali, yang kedua adalah ideologi demokrasi. Demokrasi itu bisa betul-betul menjamin kesejahteraan rakyat. Yang ketiga ideologi Islam yang disebut dengan Islam Nusantara. Ini yg harus kita dukung. Supaya ideologi ini bisa intens mengalahkan ideologi radikal," terang Tito.

"Kita menangkap ribuan orang kasus terorisme tidak akan selesai. Kalau tidak memperbaiki ideologinya," Tito menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya