Liputan6.com, Bekasi - Tetangga tempat kontrakan terduga teroris di Bekasi, mengenal sosok Dian Yulia Novi sebagai pribadi yang pemalu. Perempuan kelahiran 4 Juli 1989 di Cirebon itu, bahkan disebut kerap menutup wajah jika hendak ke luar kamar.
Hal itu dijelaskan Icha (23) penghuni kos kamar 103 yang bersebelahan dengan kamar 104 yang ditempati tersangka teroris wanita Dian Yulia Novi.
"Saya udah tahu kalau ada penghuni baru, dia pakai jilbab. Jilbab sepunggung, tapi enggak cadar," ucap dia di Jalan Bintara VIII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Minggu (11/12/2016).
Advertisement
Ia mengaku, sempat berpapasan beberapa kali dengan Dian, seorang wanita yang belakangan diketahui sebagai 'pengantin' untuk meledakkan bom berkekuatan dahsyat itu di jantung Ibu Kota.
Namun, kata Icha, dalam kesehariannya Dian tampak wajar dan tidak memiliki gelagat yang mencurigakan.
"Terakhir ketemu, Jumat (9/12) pagi. Dia mau ke luar, saya juga mau ke luar dari kamar. Pas saya nengok ke arah dia, dia malu-malu gitu, nutupin mukanya pakai tangan, langsung masuk ke kamar lagi. Mukanya juga mah enggak inget kaya gimana. Paling dia ke luar beli minum, sisanya yah di kamar aja dia mah," ungkap Icha.
Kini, ia terpaksa harus mengungsi sementara lantaran kamar yang telah dikontraknya selama 3 bulan, rusak parah usai penggeledahan Densus 88 Antiteror Mabes Polri Sabtu kemarin.
"Agak rusak, dinding tembok agak retak, kita juga enggak boleh nempatin kamar dulu, diungsikan dulu, enggak tau sampai kapan, cuma masih akan tetap tinggal di situ, paling pindah kamar saja," ungkap Icha.
Pria Berjenggot
Sedangkan itu, Ati (49) penjaga kos-kosan yang tinggal di depan kamar 104, mengatakan saat hendak menyewa kamar, Dian ditemani oleh seorang pria. Pria itu berbadan kecil dan memiliki jenggot. Dian mengaku kepada warga, jika pria tersebut sebagai suaminya.
"Pas pertama datang dia dianterin cowok, ngakunya suaminya, tapi pas nempatin cowok itu langsung balik," ungkap Ati, Minggu (11/12/2016).
Ati mengaku, pria tersebut sempat bertanya kepadanya jika ingin bepergian ke daerah Jawa harus menaiki angkutan umum dari mana. Namun, tak lama pria tersebut pergi dan tak bermalam di kamar yang telah disewanya pada Rabu 7 Desember 2016.
"Yang lelaki sempat tanya, kalau mau ke Jawa naiknya dari mana, saya jawab, coba ke Terminal Pulo Gebang, di situ banyak busnya. Mereka datang berdua doang, naik motor," ungkap Ati.
"Saya enggak tau nama cowoknya. Yang saya tahu, dia mau ke Solo, mau ke daerah Jawa gitu. Orangnya agak hitam, kecil badannya terus jenggotan," tambah dia.
Namun seingat Ati, besok harinya, tepatnya pada Kamis 8 Desember 2016, ia melihat ada dua pria (terduga teroris) bertamu ke kamar tersebut. Seorang dari 2 pria itu, diketahui orang pertama yang mengantarkan Dian untuk bermalam di kontrakan milik Simangunsong tersebut.
"Besoknya ada lagi. Dua orang cowok. Mereka naik mobil. Tapi saya enggak ngeh, mungkin temen dari suaminya. Tapi semuanya biasa aja, enggak ada yang aneh," pungkas dia.
Advertisement