Harga Meroket, Pemprov DKI Tanam 18 Ribu Pohon Cabai

Langkah lain juga dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat. Setiap satu keluarga diberikan empat pohon cabai siap tanam.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jan 2017, 11:14 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2017, 11:14 WIB
20170106- Harga Cabai Terus Merangkak Naik-Tangerang-Angga Yuniar
Dari pasca tahun baru hingga saat ini harga cabai rawit merah terus mengalami peningkatan dan diikuti komoditas pokok lainnya, Tangerang, Jumat (6/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini, harga cabai meroket dengan cepat. Di Pasar Grogol Jakarta Barat, contohnya. Cabai rawit merah sudah tiga hari berada di kisaran Rp 140 ribu-150 ribu per kg. Sebelumnya, harganya masih Rp 90 ribu per kg.

Guna menanggulangi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menanam 18 ribu pohon cabai di Ciangir, Tangerang Selatan. Penanaman ini dilakukan untuk mengatasi harga cabai yang fluktuatif, terutama karena kurangnya pasokan.

Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, dalam waktu dekat Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) segera menanam cabai. Lahan yang akan digunakan seluas 1 hektare.

"Penanaman 18 ribu pohon cabai menggunakan media polybag. Saat ini dalam tahap pembibitan," kata Sri, Sabtu (7/1/2017), seperti dikutip dari beritajakarta.com.

Ia menegaskan, lahan yang digunakan merupakan aset milik Pemprov DKI Jakarta. Sebelum digunakan keperluan lain, lahan dimanfaatkan terlebih dahulu untuk pertanian. Terlebih, pasokan cabai ke Jakarta sering kali berkurang dan berdampak pada kenaikan harga.

"Seperti sekarang saja, harga cabai merah sudah menembus Rp 150 ribu per kilogram. Kalau ini berhasil tentu bisa menambah pasokan," ucap dia.

Sri menambahkan, langkah lain juga dilakukan di antaranya dengan melibatkan peran serta masyarakat. Setiap satu keluarga diberikan empat pohon cabai siap tanam.

"Di Jakarta Pusat sudah berhasil, satu pohon bisa menghasilkan 600-800 ons cabai. Ini sudah lumayan sekali," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya