Setya Novanto Bertemu Ketua Parlemen Korsel

Novanto berharap kerjasama Indonesia-Korea Selatan bisa ditingkatkan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Jan 2017, 15:55 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 15:55 WIB
Setya Novanto Bertemu Ketua Parlemen Korsel
Setya Novanto Bertemu Ketua Parlemen Korsel

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto menyambut baik kunjungan Ketua Parlemen Republik Korea Chung Sye-kyun. Novanto menyampaikan, kunjungan Chung memiliki arti penting bagi upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Republik Korea.

"Terlebih lagi Indonesia dan Republik Korea telah menandatangani Deklarasi Bersama untuk Kemitraan Strategis pada tahun 2006  guna meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan politik kedua negara," kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Novanto menjelaskan, adanya kegiatan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara, seperti  kunjungan Presiden Jokowi ke Korea pada bulan Mei 2016 dan kunjungan pejabat tinggi Republik Korea sebelumnya ke Indonesia, di antaranya Presiden Park Geung-hye pada tahun 2013, menjadi bukti eratnya hubungan kedua negara.

"Bagi Indonesia, Republik Korea atau Korea Selatan merupakan mitra penting di bidang ekonomi dan perdagangan. Untuk nilai perdagangan kedua negara, memang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir," papar dia.

"Total volume perdagangan kedua negara tahun 2014 sebesar 22,5 miliar US dollar, tahun 2015 sebesar 16,1 miliar US dollar, dan pada tahun 2016 (dari bulan Januari sampai Oktober) tercatat sebesar 11,2 miliar US dollar," sambung Novanto.

Novanto mengapresiasi investasi perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan di Indonesia, seperti POSCO, Hankook Tire, Samsung, dan lain-lain, karena turut berkontribusi bagi kemajuan dan perkembangan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, Indonesia dan Republik Korea juga perlu meningkatkan kerja samanya dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan. Indonesia mengajak negara-negara di kawasan untuk memanfaatkan secara serius forum-forum regional di kawasan, seperti ASEAN Regional Forum (ARF), untuk mencari solusi damai atas masalah-masalah keamanan di kawasan, termasuk masalah keamanan di Semenanjung Korea.

"Peningkatan hubungan antarparlemen, antara DPR RI dan Majelis Nasional Republik Korea, sudah tentu juga perlu terus dilakukan. Untuk itu, DPR RI telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI-Parlemen Republik Korea sebagai bagian dari upaya untuk mendukung penguatan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Republik Korea," beber Novanto.

Dia mengharapkan nilai perdagangan kedua negara ke depan dapat ditingkatkan kembali. Indonesia dan Republik Korea bisa saling melengkapi satu sama lain, sesuai dengan potensi masing-masing, dalam memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

"Kami juga berharap nilai investasi Republik Korea di Indonesia dapat ditingkatkan kembali. Nilai investasi Republik Korea sampai triwulan ke-III 2016 di Indonesia tercatat sebesar 272,3 juta US dollar untuk 499 proyek. Besaran investasi ini mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2015 yang mencapai 1.213,5 juta US dollar untuk 2.329 proyek," tandas Novanto.

Sementara, Ketua Parlemen Republik Korea  Chung Sye-kyu mengatakan pertemuan tersebut berlangsung lancar dan produktif untuk kemajuan bersama.

"Hubungan diplomatik banyak kerjasama ekonomi dan industri pertahanan. Kami apresiasi yang terjalin baik dan prinsip saling menguntungkan," kata Chung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya