Kemenhub Bekukan Beberapa Ekskul di STIP

Ini alasan beberapa kegiatan ekstrakurikuler di STIP harus dihentikan sementara.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Jan 2017, 09:48 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2017, 09:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Budaya senioritas berujung maut rupanya belum sepenuhnya hilang dari dunia pendidikan di Indonesia. Aksi senioritas ini kembali terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Setelah kejadian ini Kementerian Perhubungan langsung melakukan pembenahan total di STIP. Beberapa hal yang akan diubah adalah senior dan junior yang selama ini mengakar.

"Tidak boleh ada penyebutan senior junior yang ada kakak kelas dan adik kelas," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.

Menurut pria yang akrab disapa Tomi ini, tim investigasi internal Kemenhub memang menghasilkan beberapa fakta. Kedatangan Amir ke asrama taruna tingkat II didasari perintah senior yang akan menyerahkan tonggak keanggotaan drum band kepada sang junior.

Rupanya pemukulan yang dilakukan merupakan salah satu tanda para junior diterima masuk sebagai anggota drum band. Hal ini pula yang mendasari dihapusnya istilah senior dan junior.

Tak hanya itu, kegiatan drum band dan pedang pora juga turut dibekukan. Kegiatan ini akan kembali dijalankan saat kondisi sudah kondusif.

"Nanti diganti kegiatan ekskul yang lebih membangun kerja sama antara mereka kasih sayang dan silaturrahmi," pungkas Tomi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya