Cara Menag Lukman Atasi Penyebaran Paham Radikal

Masyarakat juga harus sadar, pengamatan-pengamatan agama di Indonesia jumlahmya sangat beragam.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Jan 2017, 18:43 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 18:43 WIB
20160110- Menag Lukman Hakim Saksikan Pemecahan Rekor MURI Cuci Darah Terbanyak-Jakarta-Johan Tallo
Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan saat menghadiri pemecahan Rekor Muri sebagai Klinik Pertama Bersertifikat ISO, Jakarta, Minggu (10/1/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan paham radikal bisa ditanggulangi dengan mudah bila pola pendidikan agama dilakukan dengan benar. Tidak dengan cara-cara yang kontroversial.

"Memberikan pendidikan agama pada agama yang substantial. Jadi agama harus disebarluaskan secara promotif bukan konfrontatif," kata Lukman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Masyarakat juga harus sadar, pengamatan-pengamatan agama di Indonesia jumlahmya sangat beragam. Karena itu, pendidikan agama harus diberikan Dan diarahkan pada subtansi dan esensinya.

Bila pendekatan agama dilakukan secara promotif maka tidak ada masalah. Keberagaman yang ada justru dapat disatukan. Berbeda bila pendekatan dilakukan secara konfrontatif. Bukan kemajemukan Dan persatuan yang muncul tapi disintegrasi.

"Nah di sinilah bagaimana agama harus dikembalikan kepada esensinya yang memanusiakan manusia itu yang menyebabkan setiap manusia senantiasa terjaga harkat, martabat, Dan derajatnya," Lukman memungkas.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya