Cegah Perploncoan, Pengasuhan Taruna STIP Libatkan TNI AL

Dia menambahkan, tenaga dari TNI AL tersebut bertugas menjaga malam. Hal ini untuk memastikan para taruna istirahat tidur pada malam hari.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Jan 2017, 14:59 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 14:59 WIB
STIP
(stipjakarta.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo mengatakan, akan melibatkan secara langsung TNI Angkatan Laut (AL) dalam pengasuhan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Hal ini untuk mencegah terulangnya kembali taruna meninggal dunia yang diduga dianiaya seniornya.

"Jadi pengasuhan ke depan oleh TNI AL, tidak ada campur tangan STIP. Tidak perlu khawatir, saya sudah betul-betul meminta bukan doktrin-doktrin TNI yang diberikan tapi betul-betul pengasuhan," ungkap Wahyu di STIP Marunda, Jakarta Utara, Jumat (20/1/2017).

Ia menjelaskan, TNI AL hanya akan memberikan pengasuhan kepada para taruna STIP. Karena sebelumnya hal itu dilakukan internal dari STIP.

"Saya minta 40 orang, di antaranya 4 yang Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut) untuk yang perempuan. Jadi 36 yang marinir, 36 itu akan dibagi di 4 domitori (asrama)," papar Wahyu.

Dia menambahkan, tenaga dari TNI AL tersebut bertugas menjaga malam. Hal ini untuk memastikan para taruna istirahat tidur pada malam hari.

"Mereka hanya jaga kan jam 22.00 sampai jam 04.30 WIB pagi. Kalau hari-hari kegiatan kan ada dosen, ada instruktur dan segala macam," tutur Wahyu.

Dengan adanya pengasuhan dari TNI AL, Wahyu berharap kejadian taruna meninggal tidak akan terulang lagi di STIP. Pada 11 Januari 2017 lalu, seorang taruna bernama Amirullah Adityas Putra (18) meninggal dunia diduga akibat dipukuli seniornya. Pihak kepolisian pun telah menentukan lima sebagai tersangka meninggalnya Amir.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya