Liputan6.com, Jakarta - Putri kedua Presiden Abdurahman Wahid, Yenny Wahid mengatakan, sah-sah saja apabila dalam sidang, Ahok dan tim kuasa hukumnya mencari keadilan lewat pertanyaan dan klarifikasi dari KH Ma'ruf Amin sebagai seorang saksi. Namun alangkah baiknya jika Ahok dan tim penasihat hukumnya juga memperhatikan etika. Apalagi yang duduk sebagai saksi merupakan orang tua.
"Kalau dalam persidangan itu kan ada tata cara persidangan. Apalagi kalau examination. Jadi ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ya mungkin dalam hal ini pihak dari Basuki Tjahaja Purnama menganggap pertanyaan itu relevan dengan materi yang sedang dibahas," kata Yenny usai mengunjungi Ketua MUI Ma'ruf Amin di kediamannya di Jalan Deli Lorong 27, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 1 Februari 2017 malam.
Baca Juga
Dia menegaskan Bangsa Indonesia terkenal dengan sopan santunnya. Oleh karena itu, kata Yenny, ada baiknya budaya sopan santun dengan menghormati yang lebih tua dikedepankan, dalam sidang sekalipun.
Advertisement
"Tapi menurut saya tetap ya, bangsa ini punya adab sopan santun, punya adab etika. Apalagi yang duduk di kursi saksi adalah seorang kiai yang sudah sepuh. Cross examination boleh saja, tapi adab sopan santun itu tidak boleh dilupakan," tambah Yenny.
Dia mengungkapkan, kunjungannya kali ini, hanya ingin memastikan kondisi kesehatan Ma'ruf Amin. Apalagi dia mendengar dari pemberitaan, Ma'ruf kemarin duduk sebagai saksi berjam-jam lamanya.
"Memastikan bahwa beliau baik-baik saja, sehat saja secara fisik ya. Karena kan beliau kemarin diperiksanya lama sekali ya, sampai 7 jam. Ya tentunya kami khawatir. Namun Alhamdulillah ternyata stamina beliau (Ma'ruf Amin) itu luar biasa sekali. Kelihatannya tak ada tanda lelah sama sekali," beber Yenny.