Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk di DKI Menurun

Berdasarkan gini ratio atau ukuran ketimpangan secara menyeluruh, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jakarta menurun 0,024 poin.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Feb 2017, 07:57 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 07:57 WIB
Ilustrasi Jakarta
Ilustrasi Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk DKI Jakarta pada September 2016 menurun, dibandingkan periode yang sama pada 2015. Berdasarkan gini ratio atau ukuran ketimpangan secara menyeluruh, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di DKI menurun 0,024 poin.

Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Satriono mengatakan, gini ratio Ibu Kota pada September 2016 sebesar 0,397 poin. Sementara, September 2015 berada di angka 0,421.

Ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah gini ratio yang nilainya berkisar antara 0-1. Berdasarkan ukuran itu, gini ratio dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu rendah atau di bawah 0,4; sedang berkisar 0,4-0,5; dan tinggi, jika nilainya lebih dari 0,5 poin.

"Jika semakin tinggi gini ratio, maka ketimpangan pun semakin tinggi. Artinya, ketimpangan menurut gini ratio di DKI Jakarta menurun," ujar Satriono, Jakarta, Rabu 1 Februari 2017 seperti dilansir Berita Jakarta.

Sementara, tingkat ketimpangan berdasarkan ukuran ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni tinggi dengan persentase pengeluaran kelompok penduduk 12-40 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, dan ketimpangan rendah ketika angkanya berada di atas 17 persen.

"September 2016, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di DKI Jakarta sebesar 16,49 persen, atau berada pada kategori ketimpangan sedang. Angka ini menurun 0,08 poin jika dibandingkan September 2015 sebesar 16,57 persen," Satriono menjelaskan di Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya