Mensos: E-Warung Kurangi Kesenjangan dan Buka Lapangan Kerja

Kata Mensos hingga saat ini sudah terdapat 9.782 e-warung tersebar di Indonesia.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Feb 2017, 04:07 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2017, 04:07 WIB
Fajar Abrori/Liputan6.com
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Fajar Abrori/liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan pengadaan warung elektronik atau e-warung bertujuan untuk pemerataan, mengurangi gini ratio atau kesenjangan sosial dan membuka lapangan kerja.

"Dari e-warung ini masyarakat kurang mampu dapat mandiri dengan adanya e-warung kelompok usaha bersama (Kube). Di mana pengelolanya merupakan mereka penerima bantuan sosial tersebut dengan berjumlah 10 orang," kata Khofifah di Kantor Kementerian Koordinator PMK, Jakarta Pusat, Senin 6 Februari 2017.

Khofifah menambahkan, dalam pengelolaannya akan mendapatkan pendampingan dari salah satu Himpunan Bank Negara (Himbara). Bahkan dalam bahan pokok tersebut disubsidi dari Bulog, di mana setiap pengelola mendapatkan keuntungan Rp 500 setiap kilo yang dijualkan.

"Bulog akan menyiapkan barang yang sudah dipacking, nanti harapan ke depan Kube dapat melakukan repacking dan menerima upah Rp 300 setiap pembungkusan. Untuk plastiknya disediakan oleh Bulog," ujar dia.

Sehingga, menurut dia hal tersebut merupakan langkah pemberdayaan secara nyata meskipun dengan proses yang panjang.

"Dengan begitu pemerataan akan terwujud dan gini ratio akan turun, keluarga kurang mampu akan mendapat pekerjaan. Ini akan terbangun ketika e-warung Kube sudah berjalan," papar Khofifah.

Selain itu, kata dia hingga saat ini sudah terdapat 9.782 e-warung tersebar di Indonesia.

"Itu sudah menjadi gabungan dari e-warung Kube ataupun e-warung lainnya. Sehingga sangat cukup untuk melayani 1,4 juta keluarga penerima manfaat atau penerima bantuan non-tunai tersebut," pungkas Khofifah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya