Liputan6.com, Jakarta - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara soal isu kebhinekaan yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan.
" Ada dua pertanyaan kritis yang usik pikiran saya. Benarkah kebhinekaan kita terancam sekarang ini?. Kedua, masih relevankah kita bicara kebhinekaan setelah lebih 71 tahun Indonesia merdeka?," ujar SBY di acara Dies Natalis Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Selasa 7 Februari 2017.
Baca Juga
Ketua Umum Partai Demokrat ini menyatakan, untuk pertanyaan pertama dia memastikan tidak ada ancaman serius terhadap kebhinekaan saat ini. Hanya, ada benih-benih yang bisa mengganggu kebhinekaan jika tidak segera dicegah.
Advertisement
Sedang untuk jawaban pertanyaan kedua, SBY menyatakan kebhinekaan masih relevan saat ini.
"Kebhinekaan never ending goal. Menjadi bangsa rukun harmonis dan toleran adalah bagian dari nation building," kata SBY.
Dia menambahkan ada dua kunci sukses jaga kebhinekaan, yakni toleransi dan tenggang rasa.
"Toleransi berarti hormati perbedaan. Tengang rasa berarti kemampuan dan kesediaan untuk mengendalikan diri. Kita mesti cegah tutur kata dan perbuatan yang bisa melukai, menyinggung, memperolok dan merendahkan keyakinan saudara kita yang beda," ucap SBY.