Saling Lapor Antara SBY dan Antasari, Ini Tanggapan Yusril

Yusril menyarankan semua pihak menahan diri dari kasus yang terjadi saat ini.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Feb 2017, 07:02 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2017, 07:02 WIB
SBY Sebut Manuver Antasari Bermuatan Politis-Jakarta- Angga Yuniar 20170214
SBY menggelar jumpa pers menanggapi tudingan Antasari Azhar, Jakarta, Selasa (15/2). SBY mengingatkan agar penguasa tidak semena-mena dalam menggunakan kekuasaan karena akan ada hukuman dari Tuhan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Izha Mahendra menanggapi aksi saling lapor antara mantan Ketua KPK Antasari Azhar dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri.

Menurut Yusril kasus yang terjadi saat ini memang tidak bisa dibendung, dikarenakan arus kebebasan informasi dan komunikasi yang memang mendukung.

"Biarkan itu menjadi dinamika politik dari bangsa kita dari aksi dan reaksi karena menyampaikan pendapat itu sudah mudah," jelas Yusril Izha Mahendra, saat sedang melakukan pencoblosan di TPS 51, Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2017.

Dia pun menyarankan agar semua pihak dapat menahan diri dari kasus yang terjadi saat ini agar kebebasan yang telah dinikmati tidak menjadi konsumsi kepentingan para penguasa. "Ini kan zamannya Kebebasan orang bicara namun hanya saja jangan subjektif kepada kepentingan penguasa yang sifatnya powerfull," terang Yusril.

Memanasnya perseteruan antara mantan Ketua KPK Antasari Azhar dan SBY terkait peran SBY dalam kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen yang dituduhkan Antasari.  

Antasari Azhar menyebut SBY sebagai aktor di balik layar dalam rekayasa kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran itu.

Menurut dia, SBY yang memerintahkan kepada pihak tertentu agar mengkriminalisasinya. Caranya dengan membuat bukti-bukti palsu, seperti bukti percakapan melalui pesan singkat atau SMS yang hingga kini masih ia permasalahkan.  

SBY sudah menanggapi tudingan Antasari. Dia mengatakan, tuduhan Antasari terhadap dirinya tidak benar, tanpa dasar dan liar. Untuk itu, SBY meminta aparat penegak hukum untuk membuka kembali kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Kuasa hukum SBY juga sudah melaporkan Antasari ke Bareskrim Polri.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya