Mensos Pastikan Korban Banjir di Sulut Tak Kekurangan Beras

Mensos Khofifah minta cadangan beras pemerintah bisa dicairkan untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir di Sulut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Feb 2017, 01:09 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 01:09 WIB
Banjir di Sulawesi Utara
Banjir di Sulawesi Utara

Liputan6.com, Jakarta - Sulawesi Utara atau Sulut kembali diterjang banjir dan longsor. Jika sebelumnya terjadi di Kota Bitung, hujan serta angin kencang sejak Minggu siang menyebabkan bencana di tiga daerah sekaligus, yakni Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pihaknya terus memantau sejumlah kabupaten atau kota di Sulut yang diterjang banjir dan longsor.

"Kalau banjir memang cukup banyak kabupaten/kota terkena banjir," ungkap Khofifah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (20/2/2017).

Khofifah mengatakan, dalam masa tanggap darurat, warga korban banjir tidak boleh kekurangan logistik, terutama beras.

"Jadi tidak boleh ada kekurangan logistik terutama beras, terutama dalam tanggap darurat," ucap Khofifah.

Menurut dia, pada prinsipnya, kalau bupati atau wali kota sudah mengeluarkan SK darurat banjir, maka boleh mencairkan cadangan beras pemerintah hingga 100 ton.

"Kalau bupati atau wali kota sudah mengeluarkan dan habis, maka gubernur bisa mengeluarkan sampai 200 ton. Kalau jatah Gubernur sudah terpakai dan habis, baru Mensos," tandas Khofifah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya