3 Agenda Besar yang Dibahas Jokowi dengan Raja Salman

Setidaknya, kata dia, ada dua agenda besar yang dapat dibicarakan antara Presiden Jokowi dan Raja Salman

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Feb 2017, 11:48 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2017, 11:48 WIB
Raja Salman
Raja Salman

Liputan6.com, Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud bersama 1.500 rombongan dijadwalkan akan berkunjung ke Tanah Air pada 1 Maret mendatang. Menurut Anggota Komisi I DPR Sukamta, kunjungan Raja Salman dengan rombongan besar ini sangat positif dan perlu dioptimalkan untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara.

Setidaknya, kata dia, ada dua agenda besar yang dapat dibicarakan antara Indonesia dan Arab Saudi.

"Pertama, tentu saja dengan kunjungan Raja Salman ini harus mampu mendorong hubungan yang lebih erat antara Indonesia dengan Arab Saudi. Dengan peningkatan hubungan bilateral ini diharapkan memiliki dampak peningkatan volume perdagangan dan investasi," ucap Sukamta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (25/2/2017).

Kedua, ia menilai, investasi sebesar Rp 300 triliun yang akan diberikan Arab Saudi sangat baik bagi Indonesia.

"Penguatan hubungan bilateral ini juga bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mengusulkan solusi perlindungan TKI di Arab Saudi," ucap Sukamta.

Ketiga, politikus PKS ini menambahkan, pemerintah tak hanya sekadar berharap agar Raja Salman bisa memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI), tetapi juga supaya kuota haji ditambah.

"Saya berharap dalam pembicaraan yang dilakukan pemerintah RI bisa mendorong adanya kesepakatan atau MoU kedua belah pihak atas tiga hal tersebut dan ini akan sangat bermakna bagi Indonesia," kata Sukamta.

Konflik Negara Islam

Lebih lanjut Sukamta mengatakan, agenda yang tidak kalah strategis adalah menguatkan peran kedua negara dalam isu regional Asia, khususnya di kawasan dunia Islam. Menurut dia, Indonesia merupakan negara berpenduduk Islam terbesar, sementara Arab Saudi dengan keberadaan Mekah dan Madinah sebagai kota suci umat Islam dihormati oleh negara-negara Islam.

Dengan begitu, kata Sukamta, kedua negara dapat memainkan peran strategis untuk mendorong upaya meredakan konflik dan ketegangan di negara-negara Islam.

"Pembicaraan soal ini akan sangat terkait dengan isu terorisme yang katanya akan dibahas oleh kedua negara. Selama konflik terus berjalan, akan menyuburkan tumbuhnya kelompok radikal seperti ISIS. Maka resolusi konflik perlu diwujudkan dan saya optimistis kedua negara dapat memainkan peran ini dengan baik," tutur dia.

Sukamta menjelaskan, peran strategis kedua negara juga dapat dikembangkan untuk membangun masa depan dunia Islam yang mampu bersaing di tataran global.

"Selama ini pembicaraan di level regional sering didominasi pekerjaan rumah isu politik keamanan. Saya kira dunia Islam perlu punya agenda setting sendiri, seperti penguatan kerja sama peningkatan sains dan teknologi, pengembangan industri, kerja sama sosial dan budaya. Ini akan lebih konstruktif membawa kemajuan," kata Sukamta.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud akan berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Kunjungan tersebut juga dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya