Liputan6.com, Palu - Satuan Tugas Operasi Tinombala 2017 kembali diperkuat dengan penambahan 109 personel untuk mengejar sembilan orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kelompok teroris Santoso di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Ada ketambahan sebanyak 109 personel Brimob," kata Kapolda Sulteng, Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi, di Mapolda Sulteng, Kamis, 30 Maret 2017 seperti dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan, penambahan pasukan Brimob itu dalam rangka memperkuat pasukan Polri yang telah ditugaskan dalam menangani situasi keamanan dan perburuan sisa kelompok Santoso di Poso. Selain ditambah, ratusan personel Brimob yang sebelumnya bertugas di Poso sejak 3 Januari hingga 3 April 2017 juga akan dilakukan pertukaran.
Advertisement
Jumlah pasukan Brimob yang ditarik serta diganti di Poso sebanyak 410 personel dengan rincian, dari Resimen Kelapa Dua 210 orang, Brimob Polda Sulawesi Utara 100 orang, dan Brimob Polda Sulawesi Selatan 100 orang.
Pasukan itu kemudian akan digantikan 519 personel Brimob dari berbagai wilayah, yakni Resimen Kelapa Dua 210 orang, Brimob Polda Lampung 105 orang, Brimob Polda Jawa Tengah 100 personel, dan Brimob Polda Maluku 104 orang.
Kapolda yang saat itu didampingi Kabid Humas AKBP Hari Suprapto mengatakan, ratusan pasukan Brimob BKO itu akan bertugas terhitung mulai 4 April hingga 2 Juli 2017.
Mantan Kapolres Poso itu mengatakan ratusan pasukan Brimob bawah kendali operasi (BKO) Mabes Polri itu tetap akan ditugaskan di empat sektor, yakni Kecamatan Poso Pesisir Utara (sektor 1), Kecamatan Poso Pesisir (sektor 2), Kecamatan Poso Pesisir Selatan (sektor 3), dan Kecamatan Napu (sektor 4).
"Kita berharap dengan kekuatan baru ini, sembilan DPO bisa tertangkap," kata dia.
Ratusan personel Brimob BKO itu direncanakan tiba di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu pada Jumat, (31/3/2017).
Sebelumnya, Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, jumlah anggota kelompok teroris yang dipimpin oleh pengganti Santoso, Ali Kalora, tersebut tersisa sembilan orang.
"Diperkirakan tersisa sembilan orang kelompok MIT itu, termasuk pimpinan pengganti Santoso, yakni Ali Kalora," ujar Rudy di Mapolres Poso, Jumat 11 November 2016.
Menurut dia, Satgas Tinombala sudah mengintai dan mengikuti pergerakan kelompok Santoso itu sampai ke perbatasan Kabupaten Poso. "Kita tidak akan memberikan kesempatan selagi mereka tetap bertahan dan tidak mau menyerah," ujar Rudy.