Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di Lamongan, Jawa Timur. Satu di antara mereka, Zainal Anshori, diduga pimpinan aksi teror Bom Thamrin.
"Bisa jadi dia (yang memimpin). Kalau lihat sepak terjangnya itu, dia sudah memiliki kemampuan lebih. Sudah berangkat ke Filipina," tutur Kabagpenum Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/4/2017).
Baca Juga
Martinus menjelaskan, Zainal diduga orang yang ditunjuk Aman Abdurrahman, yang merupakan pimpinan jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Diduga ada pembelian senjata api di Filipina untuk peristiwa Bom Thamrin.
Advertisement
"Penangkapan di Lamongan dalam kaitan pembelian senjata api di Filipina dan kaitan penangkapan sebelumnya di beberapa daerah itu Bekasi, Tangerang, Serang," jelas dia.
Sedangkan, identitas dua terduga teroris lainnya yakni Hendis Efendi dan Hasan atau Zainal Hasan (ZH).
"Terhadap ZH itu, dia bersama Anshori itu melakukan transaksi senjata. Dia ikut serta. Dia hanya tidak sampai ke Filipina. Dia hanya di Sangir, Sulawesi Utara," ujar Martinus.
Adapun Hendis Efendi diduga terlibat dalam rencana penyerangan ke polsek di Lamongan, Jawa Timur.
Zainal dan Hendis ditangkap di depan SMPN 1 Paciran sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, keduanya sedang mengendarai sepeda motor berboncengan. Sementara Hasan dibekuk di Dusun Jetak, Kecamatan Paciran, Lamongan sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketiga terduga teroris langsung digiring ke Mapolda Jawa Timur. Sementara Polres Lamongan masih melakukan penjagaan dan pengembangan di lokasi penangkapan.
Â