PKPI dan GP Ansor Ajak Lawan Radikalisme dan Intoleransi

PKPI bersama GP Ansor mengajak masyarakat melawan upaya radikalisme.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Apr 2017, 06:41 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 06:41 WIB
AM Hendropriyono
Ketum PKPI AM Hendropriyono dan GP Ansor mengajak warga melawan radikalisme dan intoleransi, Jumat (7/4/2017). (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), AM Hendropriyono bertemu dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Pertemuan yang dibingkai silahturahmi kebangsaan itu, dia mengajak GP Ansor mencegah radikalisme yang menyebabkan intoleran.

"Tadi menyatakan telah berada dalam satu front GP Ansor, dalam perjuangan patriotik untuk menghadapi radikalisme. Kita betul-betul bersama dua pihak ini merasa gelisah karena kiprah segelintir orang yang menunjukan sifat-sifat intoleren. Sehingga membahayakan keutuhan persatuan dan kesatuan masyarakat," kata Hendropriyono, di Jakarta, Jumat, 7 April 2017.

Dia mengatakan, PKPI bersama GP Ansor mengajak masyarakat melawan upaya radikalisme. Selain itu, ia juga meminta masyarakat agar tidak takut dengan isu intoleran.

"Karena itu, kami dua pihak ini, akan bahu membahu, sehingga GP Ansor tidak jalan sendirian. Kita akan ajak juga masyarakat luas untuk tidak takut bersama-sama kita lawan (radikalisme)," jelas Hendropriyono.

Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, pertemuannya dengan Hendropriyono untuk menyinergikan langkah-langkah sesama komponen bangsa.

"Ini bagian dari satu ikhtiar Ansor mensinergikan semua kekuatan yang ada di negara dan bangsa ini supaya bersatu menghadapi ancaman-ancaman yang sekarang semakin kelihatan. Salah satunya adalah ancaman dari kelompok radikal. Langkah ke depan kita akan lakukan kegiatan secara bersama," kata Yaqut.

Bukan hanya PKPI, dia menambahkan, semua elemen akan diajak bekerja sama.

"Bukan hanya dengan PKPI, tapi juga dengan semua komponen bangsa yang memang mau sevisi dengan kita. Kita akan melakukan kegiatan konkret, misalnya lakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya kelompok radikal. Tentang bagaimana kita menghadapi ancaman-ancan mereka," tutur Yaqut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya