Alasan Erwin Aksa Pinjamkan Heli Demi Pertemuan Anies dan Ahok

Helikopter yang mengangkut Anies Baswedan bertolak dari RS Siloam di Jalan TB Simatupang. Heli kemudian mendarat di Hotel Aryaduta.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 22 Apr 2017, 06:42 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2017, 06:42 WIB
erwin-aksa-131025c.jpg
Pengusaha Erwin Aksa pinjamkan Helikopter demi pertemuan Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaj Purnama alias Ahok (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menupang helikopter dalam perjalanan menuju Balai Kota saat akan bertemu dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis 20 April 2017.  

Anies menyebut bahwa helikopter yang ia tumpangi merupakan pinjaman dari pengusaha Erwin Aksa. Dia membantah bahwa heli milik Bos Lippo Grup James Riady.

Terkait hal itu, Erwin Aksa selaku pemilik helikopter membenarkan apa yang dikatakan Anies. "Oh benar itu heli milik pribadi," ucap Erwin Aksa kepada Liputan6.com, Jumat (21/4/2017).

Menurut Erwin, peminjaman helikopter kepada Anies merupakan inisiatifnya sendiri. Hal itu dilakukan untuk menghargai waktu yang diberikan Ahok unutk bertemu dengan Anies.

"Karena waktu terbatas harus ke Balai Kota tepat waktu, dan Pak Anies ada acara sebelumnya. Kita ingin menepatin waktu, sehingga kita bisa membuat rekonsiliasi dipercepat. Kita ingin warga jakarta bisa menyatu segera," ucap Erwin Aksa.

Dia mengatakan, helikopter yang mengangkut Anies Baswedan bertolak dari RS Siloam di Jalan TB Simatupang. Heli kemudian mendarat di Hotel Aryaduta. Jarak antara Aryaduta menuju Balai Kota dirasa lebih cepat dibanding harus berkendara mobil dari kediaman Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Pak Anies kan ada acara sebelumnya di rumah. Dan ini kan pertemuannya dadakan. Akhirnya naik heli, startnya kan dari Siloam ke Aryaduta," ucap Keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) itu.

Terkait ramainya isu di media sosial yang menilai tindakan Anies memilih naik helikopter sebagai hal yang berlebihan. Aksa menilai reaksi  tersebut sebuah hal yang wajar. 

"Namanya juga medsos semua punya hak untuk bicara silahkan, intinya Pak Anies punya niat untuk membangun rekonsiliasi. Tidak ada lagi paslon nomor urut dua dan tiga," ucap Erwin Aksa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya