Daftar Program Dikebut Ahok Sebelum Tinggalkan Kursi Gubernur

Ahok akan fokus pada program normalisasi sungai.

oleh Ika Defianti diperbarui 27 Apr 2017, 16:38 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 16:38 WIB
20170420-Ahok dan Anies Berjumpa di Balai Kota-Fanani
Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok bersama Cagub DKI, Anies Baswedan melakukan jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4). Anies menemui Ahok di Balai Kota setelah unggul lewat h‎itungan cepat Pilkada DKI 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan sebelum pelantikan gubernur baru, dirinya segera menyelesaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

"Kita akan siapkan itu, mesti dikunci dan diberesin," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).

Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut juga akan fokus pada program normalisasi sungai. Alasannya setelah dia menanggalkan jabatannya, akan memasuki musim penghujan.

"Jadi supaya bulan November hingga Desember enggak banjir. Makanya nanti Kemang mau kita kerjain, Cipinang Melayu dan Kali Sunter akan kita kerjain," ujar dia.

Saat di Kantor DPP Nasdem setelah perhitungan hasil cepat Ahok menyampaikan beberapa program yang akan dipercepat sebelum dirinya meninggalkan Balai Kota pada Oktober 2017 nanti. Salah satunya adalah program pemberian sertifikat pada warga miskin di Jakarta.

"Kita kan tinggal enam bulan, tentu kita harus kebut. Tentu kalau kemarin kita sambung sampai 2022 bisa lebih santai dikit. Kalau waktunya cuma enam bulan ini, kita harus cepat kerjanya," kata Ahok.

"Kita akan percepat soal pemetaan semua orang Jakarta rumahnya punya sertifikat, yang dua miliar enggak harus bayar BPHTB. Kalau di atas itu kalau enggak jual enggak usah bayar," ujar Ahok.

Selain itu, Ahok juga akan memasukkan program bahan bangunan dalam e-katalog untuk mempermudah program bedah rumah warga miskin.

"Jadi nanti kalau kita punya pasukan merah pegawai lepas di dinas perumahan itu untuk memperbaiki rumah orang berapa genteng, semen berapa, pintu berapa kita harapkan dengan dasar ini bisa menyelesaikan perbaikan semua rumah kumuh yang ada di Jakarta," jelas Ahok.

Program lain, yaitu apartemen untuk warga miskin akan dikebut. Ahok menyebut tidak mau ada warga miskin yang tinggal di perkampungan padat penduduk yang kumuh, sehingga kesehatan tidak terjamin.

"Kita ingin selesaikan konsep 2,5 kali. Kampung yang terlalu padat dan kumuh kan penyakit banyak, TBC, diare, kita tawarkan 2,5 kali. Jadi apartemen yang dibangun 100 meter bisa dapat 250 meter atau tujuh unit. Ini sudah ada orang yang nawarin ke saya di Cengkareng 1 hektare," ujar Ahok.

Terakhir, Ahok akan memberi tambahan modal untuk Jakpro agar dapat menyelesaikan program Light Rail Transit (LRT) dari Velodrome hingga Dukuh Atas.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya