Jokowi dan Duterte Sepakati Jalur Pelayaran Davao-Bitung

Kedua negara juga sepakat untuk dapat meluncurkan Trilateral Maritime Patrol (TMP) Indomalphi dalam waktu dekat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Apr 2017, 22:27 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2017, 22:27 WIB
Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang-Ap-20170428
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat tiba di Istana Malacanang di Manila, Filipina, Jumat (28/4). (AP Photo / Bullit Marquez)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai mewujudkan visi poros maritim dunia. Setelah tol laut Indonesia, Jokowi kini mulai membuka jalur pelayaran hingga ke Filipina.

Hal ini teralisasi setelah Jokowi bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte meresmikan jalur pelayaran kapal ro-ro dari Davao/General Santos ke Bitung, Sulawesi Utara di Istana Malacanang, Manila, Filipina.

"Tanggal 30 April 2017, kami berdua akan meresmikan pembukaan jalur pelayaran ro-ro di Davao/General Santos ke Bitung yang merupakan bagian penting pembangunan konektivitas ASEAN," kata Jokowi di Manila, Filipina, Jumat (28/4/2017).

Selain kerja sama dalam bidang perhubungan, Jokowi dan Duterte juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama dalam bidang pertanian, politik dan keamanan, ekonomi, kemanan maritim, dan people to people contact.

Di bidang perdagangan, kedua negara mencatatkan nilai pertumbuhan yang positif pada tahun 2016. Perdagangan kedua negara meningkat sebesar 32 persen dari tahun 2015.

"Kita sepakat untuk selenggarakan Joint Working Group on Trade Indonesia-Filipina pada tahun ini," ucap Jokowi.

Pemberantasan Terorisme

Kepala Negara juga akan terus mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia berpartisipasi pada sektor retail dan pembangunan infrastruktur, khususnya pembangkit listrik, jalan tol, dan kereta api di Filipina.

Kemudian di bidang kerja sama maritim, khususnya Delitimitasi Maritim, kedua kepala negara juga sepakat untuk menyelesaikan ratifikasi Perjanjian Batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) pada tahun ini dan mendorong penyelesaian batas Landas Kontinen secepatnya.

Kedua negara sepakat untuk dapat meluncurkan Trilateral Maritime Patrol (TMP) Indomalphi dalam waktu dekat.

Indonesia dan Filipina juga sepakat memerangi kejahatan lintas batas dan terorisme, dengan menyelenggarakan Joint Working Group on Counter Terorism tahun ini.

"Kami sepakat untuk memperpanjang MoU kerja sama pemberantasan terorisme tahun 2014 serta memperkuat kerja sama informasi intelijen," kata Jokowi.

Terakhir di bidang people to people contact, Jokowi dan Duterte sepakat untuk memperkuat kerja sama perlindungan warga negara kedua negara dan para buruh migran ASEAN.

Terima Kasih Duterte

Pada kesempatan yang sama, Presiden Duterte mengaku merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah kunjungan Presiden RI yang menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

"Saya merasa terhormat menyambut Presiden Republik Indonesia, salah satu negara terdekat Filipina. Dalam rangka menyambut 70 tahun hubungan resmi diplomatik antara kedua negara, kita telah memperkuat kerja sama di berbagai sektor. Hubungan kedua negara saat ini dalam posisi terkuat dari sebelumnya," ujar Duterte.

Duterte juga menyampaikan terima kasih kepada Jokowi dan pemerintah Indonesia yang terus membantu proses perdamaian di Mindanao, Filipina Selatan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas dukungan dan komitmen Indonesia dalam proses perdamaian di Filipina Selatan, kami berharap perdamaian di Mindanao dapat menjadi kenyataan," kata Duterte.

Turut hadir mendampingi Jokowi dalam kesempatan tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Wiranto, Seskab Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BIN Budi Gunawan dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J Lumintang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya