Respons Undangan Duterte, Jokowi Terbang ke Filipina 28 April

Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan balasan setelah Rodrigo Duterte ke Jakarta pada September 2016.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Apr 2017, 15:35 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 15:35 WIB
20160909-Jokowi dan Duterte di Istana Negara- Faizal Fanani
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Presiden Rodrigo Duterte di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo rencananya akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina. Lawatan tersebut merupakan respons dari undangan Presiden Rodrigo Duterte.

Sebelumnya, Presiden Duterte telah melawat ke Jakarta pada September 2016. Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang dikunjungi Duterte setelah dilantik.

"Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan balasan ke Filipina pada 28 April (2017)," sebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam press briefing mingguan, Selasa (25/4/2017).

Tidak cuma bertemu Duterte, di Filipina, Presiden Jokowi juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan diselenggarakan pada 29 April 2017.

Ada beberapa isu yang akan dibicarakan Jokowi dan Duterte. Salah satu yang utama adalah soal konektivitas kedua negara.

"Peningkatan konektivitas untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan, baik dalam rangka bilateral atau di kawasan," kata pria yang kerap disapa Tata.

Ia menambahkan, pembahasan tidak cuma terkait konektivitas. Beberapa isu kepentingan utama dua negara bertetangga ini juga dibahas.

"Isu pembahasan di antaranya terkait maritim dan perbatasan yang diharapkan selesai tahun ini, pemberantasan lintas batas termasuk narkoba, terorisme, kerjasama ekonomi perdagangan dan kerja sama keamanan maritim," ucapnya.

Lawatan itu juga akan menghasilkan dua buah nota kesepahaman. MoU Indonesia-Filipina di bidang pertanian dan konektivitas.

"MoU kerja sama pertanian meliputi pertukaran ahli, penelitian bersama dan joint working group dan (MoU kedua) fokusnya sea conectivity," pungkas Tata.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya