Adik Ipar Bomber Kampung Melayu Setop Jahit Usai Diperiksa Densus

Untuk menenangkan diri, adik ipar pelaku bom Kampung Melayu mengurung diri di kamar. Ia hanya sesekali keluar saat salat fardu.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Mei 2017, 22:26 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 22:26 WIB
Bom Kampung Melayu Bandung
Densus 88 menangkap 3 terduga teroris di tiga tempat berbeda di Kota Bandung dan Bandung Barat (Liputan6.com/Aditya)

Liputan6.com, Garut - Akibat kondisi mental yang masih shock setelah diperiksa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Jumat, 26 Mei 2017, aktivitas adik ipar pelaku bom Kampung Melayu, H, berhenti sejenak. Selama ini, H diketahui bekerja menjadi penjahit.

"Ya bagaimana lagi, nanti kalau sudah tenang kembali (menerima pesanan)," ujar H, adik ipar pelaku bom Ahmad Sukri, saat ditemui di rumah orang tuanya, Sabtu (27/5/2017), siang, di Garut.

Menurut dia, pemeriksaan Densus 88 cukup menguras mental dan energinya, sehingga satu hari setelah pemeriksaan yang bertepatan dengan hari pertama puasa Ramadan, aktivitasnya sebagai penjahit terpaksa dihentikan.

"Kalau yang mau menjahit banyak, tapi nanti dulu," ujar dia.

Untuk menenangkan diri, H mengaku lebih banyak mengurung diri di kamar. Ia hanya sesekali keluar saat melaksanakan salat fardu.

"Mungkin reuwas (shock), karena memang belum pernah berhubungan dengan alat negara seperti kemarin," ujar orangtua H, Agus Sopandi.

Agus mengatakan, sehari-hari, anaknya menerima banyak pesanan jahitan. Namun, karena pemeriksaan kemarin, H terpaksa berhenti menjahit sementara.

"Mungkin nanti juga dilanjut lagi, tapi tidak tahu kapan," kata Agus.

Berdasarkan pengalaman, orderan menjahit pakaian saat Ramadan terbilang tinggi, termasuk orderan kali ini sudah banyak yang masuk.

Agus mengaku tidak tahu persis persoalan yang dihadapi anaknya, termasuk pertanyaan apa yang diterima anaknya saat pemeriksaan Jumat kemarin.

"Saya tidak tahu dia sendiri tidak bicara, cuma kemarin saat diwawancara kan sudah bilang saya tidak tahu apa-apa," papar Agus.

Pada Jumat, 26 Mei 2017, Densus 88 menjemput H bersama istri dan anaknya yang masih bayi. Keterangan H dan istrinya dibutuhkan petugas untuk mengetahui secara pasti posisi istri Ahmad Sukri, pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta Timur. Istri Sukri merupakan kakak dari istri H.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya