Menteri Yasonna Segera Selidiki Keberadaan 11 WNI di Marawi

Menteri Yasonna menyatakan pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Polri dan Kemlu terkait informasi 11 WNI di Marawi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Mei 2017, 05:08 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 05:08 WIB
20170410-Raker-Menkumham-HEL
Menkumham, Yasonna Laoly saat memberi keterangan pada rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4). Rapat membahas sejumlah permasalahan dan pengawasan DPR. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku belum mengetahui kebenaran adanya 11 WNI yang kini berada di Marawi, Filipina Selatan. Sebab, saat ini wilayah tersebut telah ditetapkan status darurat militer oleh pemerintah Filipina.

Yasonna mengatakan pihaknya bakal segera memeriksa kebenaran informasi tersebut.

"Saya sudah kasih (informasi) ke Dirjen Imigrasi. Saya sedang menunggu laporan dari Dirjen soal itu," kata Yasonna di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (28/5/2017).

Sejauh ini, sambung Yasonna, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Polri dan Kementerian Luar Negeri terkait informasi 11 WNI di Marawi. Ia berharap pemerintah bisa dengan segera mengambil tindakan.

"Polri sudah mengantisipasinya. Ada beberapa orang yang ditengarai juga WNI," ucap Yasonna.

Sementara itu Polri mengungkapkan pihaknya masih terus mengupayakan kepulangan 11 WNI di Marawi tersebut. Komunikasi kepada mereka pun masih terus berjalan.

"Sedang diupayakan untuk kembali ke Indonesia. Sementara mereka masih kontak terus dengan atase teknis Polri di Davao," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/5/2017).

Setyo mengaku pihaknya belum bisa memastikan, apakah 11 WNI itu tergabung dalam kelompok ISIS di Marawi. Yang pasti, kata dia, mereka berangkat ke Marawi dengan jalur resmi atau legal.

"Kemudian mereka melakukan kegiatan dakwah," ucap Setyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya