Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mendatangi pengungsi Teluk Jambe yang tinggal sementara di rumah dinas Bupati Karawang. Sebanyak 316 jiwa tak bisa pulang karena rumah mereka rata dengan tanah.
"Alhamdulillah hari ini senang sekali bisa berbuka puasa bersama mereka," kata Mensos usai berbuka puasa bersama pengungsi Teluk Jambe, Minggu 28 Mei 2017.
Baca Juga
Mensos mengatakan, momen kebersamaan dan kekeluargaan adalah hal yang selalu dirindukan saat Ramadan. Namun, Ramadan kali ini ternyata berbeda bagi warga Teluk Jambe yang berada di pengungsian.
Advertisement
"Atas nama kemanusiaan kita melindungi mereka. Mengenai masalah lahan nanti ada kementerian terkait yang mengurus," kata dia.
Menurut Khofifah, tugas Kemensos adalah untuk perlindungan sosial. Untuk memaksimalkan upaya perlindungan, dibentuklah Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Seperti diketahui pada 3 Mei 2017, Presiden Jokowi bertemu dengan 10 orang perwakilan pengungsi Teluk Jambe. Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Negara tersebut turut mendampingi Presiden adalah Menteri Agraria dan Pertanahan.
Pada waktu itu Presiden menginstruksikan kepada Menteri Agraria agar segera menyelesaikan masalah penggantian lahan warga Teluk Jambe.
Pada 6 Mei 2017, Kemensos bersama Pemda Karawang dan unsur masyarakat mengantarkan pengungsi Teluk Jambe dari Jakarta menuju Rumah Dinas Bupati Karawang.
Dampak dari konflik lahan ini sekitar 600 kepala keluarga terusir dari permukiman dan lahan yang selama ini digarap. Sebagian warga mengungsi secara berpindah-pindah selama mencari perlindungan di Jakarta.
"Dampak yang tak kalah beratnya adalah warga mengalami trauma akibat konflik yang terjadi," tutur Mensos Khofifah.