Polri Masih Cek Informasi 1 WNI Tewas di Marawi Filipina

Otoritas perwakilan Indonesia di Filipina belum bisa menjangkau Marawi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Mei 2017, 12:11 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 12:11 WIB
Polisi Beberkan Temuan Terkait Ledakan di Kampung Melayu
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto (kanan) memberikan keterangan pers terkait ledakan yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). (Liputan6.com/Ferry Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Polri masih mendalami informasi terkait tewasnya satu warga negara Indonesia di Marawi, Filipina.

"Informasi ada satu korban yang diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Otoritas perwakilan Indonesia di Filipina saat ini belum bisa menjangkau Marawi. "Masih perlu pendalaman lagi karena situasi masih tidak menentu di Marawi," kata Setyo.

"Tentang kebenaran apakah yang bersangkutan warga negara Indonesia atau bukan, kami masih memerlukan waktu untuk mengecek kembali," Setyo menambahkan.

11 Warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan berada di Marawi, Filipina Selatan. Padahal, pemerintah Filipina telah menerapkan darurat militer di wilayah itu lantaran dianggap sebagai basis kelompok ISIS.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku belum mengetahui kebenaran adanya 11 WNI yang kini berada di Marawi, Filipina Selatan. Sebab, saat ini wilayah tersebut telah ditetapkan status darurat militer oleh pemerintah Filipina.

Yasonna mengatakan pihaknya bakal segera memeriksa kebenaran informasi tersebut.

"Saya sudah kasih (informasi) ke Dirjen Imigrasi. Saya sedang menunggu laporan dari Dirjen soal itu," kata Yasonna di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu 28 Mei 2017.

Sejauh ini, sambung Yasonna, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Polri dan Kementerian Luar Negeri terkait informasi 11 WNI di Marawi. Ia berharap pemerintah bisa dengan segera mengambil tindakan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya