Kapolri Berharap Gubernur Akpol yang Baru Hapus Budaya Kekerasan

Tito mengakui pemutasian Anas sebagai langkah memperbaiki kondisi Akpol yang masih mewariskan kekerasan taruna senior terhadap junior.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2017, 18:35 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 18:35 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) yang baru Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mampu menghapus budaya kekerasan yang ada di lingkungan Akpol selama ini.

"Beliau di Polda Sumut sangat berprestasi. Tapi saya memerlukan Pak Rycko untuk menjadi Gubernur Akpol karena saya ingin memperbaiki Akpol," kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1408/VI/2017 tertanggal 2 Juni 2017, Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri.

Tito pun mengakui bahwa pemutasian Anas sebagai langkah memperbaiki kondisi Akpol yang masih mewariskan aksi kekerasan taruna senior terhadap junior.

"Terpaksa mulai gubernur sampai dengan pembina-pembina lain saya ganti. Tidak boleh lagi ada kekerasan-kekerasan," tegas Tito seperti dikutip Antara.

Posisi Anas sebagai Gubernur Akpol digantikan Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Utara.

Kapolda Sumatera Utara selanjutnya dijabat Irjen Polisi Paulus Waterpauw yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Badan Intelkam Mabes Polri.

Diketahui, seorang siswa Akpol Brigdatar Adam meninggal dunia diduga akibat aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah seniornya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya