Survei SMRC: Kondisi Politik Tetap Stabil Usai Pilkada DKI

Dalam survei itu, ada juga responden yang menilai bahwa kondisi politik pasca-Pilkada DKI memburuk dan sangat buruk.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Jun 2017, 19:58 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 19:58 WIB
Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif SMRC
Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif SMRC. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi politik dianggap masih stabil dan baik pasca Pilkada DKI 2017. Hal ini sebagaimana hasil survei yang dirilis oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang Politik Nasional Pasca Pilkada DKI Jakarta.

Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 28 persen responden menganggap kondisi politik saat ini cukup baik. Kemudian 35 persen lainnya menilai situasi politik cukup stabil pasca-pilkada DKI.

"Masalah di DKI sudah selesai. Ada dinamika di situ, memang iya. Tapi tidak mempengaruhi situasi nasional secara keseluruhan," kata Djayadi saat merilis hasil survei Politik Nasional Pasca Pilkada DKI Jakarta, Temuan Survei Nasional Mei 2017 di kantor SMRC, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Dalam survei itu, ada juga responden yang menilai bahwa kondisi politik pasca Pilkada DKI memburuk dan sangat buruk. Namun angkanya, hanya 21 persen dan 3 persen. Sedangkan, 11 persen sisanya menjawab tidak tahu.

Dengan adanya persepsi publik ini, Djayadi berpendapat bahwa Pilkada DKI Jakarta tidak memiliki efek pada politik nasional.

"Berarti persepsi publik atau kelompok-kelompok tertentu yang seakan-akan menilai Pilkada DKI seperti pilpres ini, hanya di media sosial saja," ucap Djayadi.

Survei ini dilakukan pada 14 sampai 20 Mei 2017, dengan melibatkan 1.350 responden yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dari total populasi nasional yang sudah memiliki hak pilih pada pemilihan umum, yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilaksanakan. Margin of error survei ini rata-rata 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya