Teror di Sumut, Polri Waspadai Serangan Susulan

Hal ini menyusul kejadian teror berupa penusukan terhadap Aiptu Martua Singalingging di Polda Sumatera Utara jelang Idul Fitri.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Jun 2017, 09:46 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2017, 09:46 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengimbau seluruh jajaran tetap mewaspadai teror terhadap polisi. Hal ini menyusul kejadian penusukan terhadap Aiptu Martua Singalingging di Polda Sumatera Utara jelang Idul Fitri.

"Kita tetap mewaspadai bahwa kemungkinan serangan terhadap Polri masih tetap ada," ujar Setyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2017).

Dia pun mengatakan pengamanan di tiap-tiap pos pintu masuk kantor polisi akan ditingkatkan.

Sebelumnya, dua orang anggota Polri dari kesatuan Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir E Ginting diserang oleh dua orang tak dikenal saat berjaga di pos masuk Mapolda Sumut sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (25/6/2017).

Atas kejadian tersebut, Aiptu Martua Singalinging meninggal karena mendapat luka tusukan di dada, leher, dan tangan. Sementara Brigadir E Ginting kritis dan tengah ditangani oleh tim kedokteran Polda Sumut.

Sedangkan dua pelaku yang diduga merupakan jaringan teroris Bahrun Naim, satu tewas di lokasi dan satu lagi masih kritis. Namun, untuk kepastian dua pelaku merupakan jaringan Bahrun Naim, polisi masih menyelidikinya.

"Untuk jaringan sementara masih kami dalami. Karena satu (korban) masih kritis dan sedang ditindaklanjuti oleh Densus 88 Polri," kata Setyo.

"Indikasinya mungkin rekan-rekan kemarin dengar ada imbauan dari Bahrun Naim yang mengimbau bahwa mereka diminta untuk amaliah," imbuh dia.

Setyo mengatakan, beberapa waktu lalu Densus 88 menangkap tiga orang teroris di Medan, Sumut yang berencana melakukan tindak terorisme.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya