Liputan6.com, Ambon - Ambon menjadi salah satu kota di timur Indonesia yang keindahannya tidak diragukan lagi. Kota yang dikenal dengan nama Ambon Manise ini memiliki satu ikon terbaru yaitu Jembatan Merah Putih.
Jembatan yang baru saja diresmikan sekitar Maret 2016 lalu ini menghubungkan antara Desa Rumah Tiga (Poka) di Kecamatan Sirimau pada sisi utara dengan Desa Hative Kecil atau Galala di Teluk Ambon pada sisi selatan.
Baca Juga
Jembatan baru ini langsung menjadi jembatan terpanjang di kawasan timur Indonesia, khususnya Provinsi Maluku dengan panjang 1.140 meter.
Advertisement
Jembatan Merah Putih memberikan akses cukup cepat untuk ke Bandara Pattimura, Ambon. Sebelum adanya jembatan, jarak dari pusat kota Ambon ke bandara bisa sampai hampir dua jam dengan jarak sekitar 35 kilometer.
"Dulu kalau mau ke bandara harus mutar ke teluk (Teluk Ambon), bisa sampai 2 jam kita perjalanan. Tapi semenjak ada jembatan ini, paling cuma 30 menit sampai dari Ambon kotanya," ujar warga, Jimi saat berbincang dengan Liputan6.com di Ambon, Maluku, Kamis 13 Juli 2017.
Ia mengatakan, Jembatan Merah Putih ini tidak boleh dilewati oleh kendaraan umum. Kendaraan umum tetap lewat jalur biasa memutar ke Teluk Ambon. "Itu memang sudah peraturan dari pemerintah sini pas jembatan itu ada. Angkutan umum boleh lewat asal tidak narik," ucap Jimi.
Menurut dia, sebenarnya lokasi tersebut juga dilintasi dengan menggunakan kapal ferry. Waktu tempuh pun hanya sekitar 10 menit. Tetapi, ada hal lain yang perlu diperhatikan.
"Tetapi lama nunggu, karena kapal ferry baru jalan kalau sudah penuh mobil dan orang. Jadi sama saja menunggu kapal ferry dengan memutar, tapi untung sekarang sudah ada jembatan," cerita Jimi.
Ketika melewati Jembatan Merah Putih, pada sisi kanan dan kiri dapat terlihat cantiknya Teluk Ambon karena tingginya berkisar 34,1 meter di atas permukaan laut. Tertarik untuk melintas di atas Jembatan Merah Putih?
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: