Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan dua hal yang harus diwaspadai oleh warga Indonesia. Hal ini penting untuk keberlangsungan bangsa. Kedua persoalan tersebut adalah teroris dan narkoba.
"Dua-duanya (teroris dan narkoba) ini sangat berbahaya," ujar Gatot dalam acara Silaturahmi Dewan Pers dengan Masyarakat Pers di Aryaduta Hotel Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Baca Juga
Menurut dia, dampak dari keduanya bisa berlangsung lama.
Advertisement
Ia menyebut peredaran narkoba di Indonesia itu sangatlah masif. Bayangkan, lanjut dia, dari Tiongkok masuk ke Indonesia 250 ton sabu.
"Satu ton sabu dikonsumsi untuk lima juta orang. Dan paling besar disita oleh polisi dan BNN tahun 2015; 4,5 ton
per tahun. Jadi kalau 250 ton itu kali kan saja, 1 miliar, 250 orang belum seperlimanya," ucap Panglima TNI.
Tak hanya itu, narkoba bahkan sudah sampai ke daerah terluar di Indonesia dan mulai dipakai oleh anak-anak hingga dewasa.
Sama halnya dengan narkoba, butuh waktu untuk sembuh dari trauma terorisme. Dia menyebut korban bom di Indonesia mencapai 1.500 korban.
Salah satu teroris yang harus diwaspadai adalah ISIS. Terlebih, ada basis simpatisannya di Filipina.
"Saya dua tahun yang lalu sudah menyampaikan bahwa Filipina Selatan merupakan basis ISIS di Asia Tenggara, setelah saya teriak satu setengah tahun, alhamdulillah Duterte (Presiden Filipina Rodrigo Duterte) bilang kalau dia akan mengesampingkan HAM untuk melindungi rakyatnya dari teroris," jelas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Saksikan video menarik di bawah ini: