Aktif Berorganisasi Membawa Dhina Ke Sydney

Shofa Ramadhina terpilih dari 1000 mahasiswa yang mendafta Education Fun Holiday Goes to Sydney pada Desember tahun lalu.

oleh nofie tessar diperbarui 21 Jul 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 10:00 WIB
Aktif Berorganisasi Membawa Dhina Ke Sydney
Shofa Ramadhina terpilih dari 1000 mahasiswa yang mendafta Education Fun Holiday Goes to Sydney pada Desember tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta Kesan pertama saat bertemu dengan sosok yang satu ini, ramah dan mudah bergaul. Gadis berkerudung kelahiran Jakarta 20 tahun yang lalu ini dikenal dengan nama panggilan Dhina.

Pemilik nama lengkap Shofa Ramadhina ini merupakan mahasiswi President University Jurusan Teknik Industri angkatan 2015. Sejak semester awal, Dhina sangat aktif berorganisasi dikampusnya, dari sinilah Dhina terpilih ikut Education Fun Holiday Goes to Sydney pada Desember tahun lalu.

Program tahunan yang diselenggarakan oleh Telkomsel ini memilih 22 orang dari berbagai universitas di Indonesia untuk ikut program spesial yang memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar sekaligus liburan keluar negeri selama 1 minggu. Untuk tahun 2016 mereka mendapat kesempatan mengikuti training Mindful Leadership di Sydney, Australia, dan begitu selesai, akan memperoleh sertifikat bergelar MBA.

“Saya terpilih dari 1000 mahasiswa yang mendaftar, karena Telkomsel menilai saya aktif berorganisasi. Saya orangnya memang tidak bisa diam, sehingga energi saya harus saya salurkan ke hal yang positif, maka saya aktif beorganisasi di kampus. Saat ini saya dipercaya sebagai The Chairperson of PUMA IE dan external relation PUSU (BEM) President University yang bertugas mencari sponsorship dan partnership. Dari sini lah saya kenal banyak link company, salah satunya Telkomsel,” ungkap Dhina yang menyampaikan terima kasih kepada Telkomsel yang telah menanggung semua biaya terbang ke Sydney, seperti tiket pesawat PP, visa, airport tax, pengurusan paspor, akomodasi dan uang saku.

Ada pengalaman seru yang dialami Dhina selama di Sydney. Ketika training berlangsung, dengan skill bahasa Inggris yang dimilikinya, Dhina sering diminta mewakili peserta lainnya untuk berbicara kepada speaker yang berasal dari Melbourn Australia.

“Lebih serunya lagi, ternyata di Sydney banyak sekali warga pendatang terutama yang dari Asia, begitu multi kultural, hal sama yang saya temui di President University. Dan ada yang unik, toko-toko di Sydney jam 4 sore sudah tutup, hanya di hari Rabu bisa buka hingga pukul 19.00 yang dikenal dengan Shopping Day. Sebagai kota bisnis, biaya hidup di Sydney sangat tinggi, sehingga banyak pekerja yang lebih memilih tinggal di daerah pinggiran,” ungkap Dhina berbagi pengalaman selama di Australia.

Prestasi di Bidang Riset

Selain aktif di organisasi, ternyata sejak duduk di bangku SMP Dhina sering bersentuhan dengan kegiatan riset. Berkat kegiatan yang satu ini, lulusan SMASampoerna Academy Boarding School Bogor ini mendapat beasiswa penuh di President University melalui jalur prestasi.

“Saat di SMA saya ikutkompetisi penelitian di Makau, tentang penggunaan matahari dan air laut untuk dipakai oleh nelayan, dan mendapat The Best Esei. Kemudian sertifikatnya saya coba masukkan ke President University sehingga dapat beasiswa penuh, “ ungkap mahasiswi semester 6 ini.

Selain karena beasiswa, ketertarikan Dhina untuk kuliah di President University juga ingin meningkatkan skill bahasa Inggrisnya yang sudah dia dapatkan sejak bangku SMA yang memang berbasis bahasa Inggris.

“Dan masuk jurusan Teknik Industri karena sejak dulu saya suka komunikasi dan manajemen, tetapi dari SMP saya sudah sering melakukan riset. Jadi sempat galau, akhirnya saya ambil jurusan ini karena industrial lengkap, tidak hanya sains tetapi bisa belajar akunting, pembukuan dan marketing. Nantinya ketika lulus, saya inginnya tidak hanya bekerja tetapi juga bisa improvment,” ungkap Dhina yang aktif di Ambassador President University di awal kuliahnya.

Pada saat itu, Dhina bersama timnya ikut menorehkan prestasi yang membanggakan.

“Saya pernah ikut ajang Green City Competition Atma Jaya 2015 tingkat nasional, dan mendapat juara ke 3. Kami membuat semacam lempengan yang ditempel di dinding. Gunanya untuk menyerap panas matahari yang kemudian bisa diubah menjadi energi listrik. Harapannya hasil penelitian ini akan saya lanjutkan saat nanti ke S2,” ujar Dhina yang mimpinya kuliah di Jerman.


Powered by:

Jababeka

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya