Liputan6.com, Jakarta Pihak PT Indo Beras Unggul membawa dua contoh beras yang disebut-sebut bermasalah ke Kantor Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tanpa berkomentar mereka langsung masuk untuk melakukan pertemuan dengan pihak YLKI.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Sabtu (29/7/2017), hasil dari pertemuan YLKI menyimpulkan bahwa harga beras yang dijual oleh PT Ibu masih tergolong normal. Bahkan berdasarkan catatan YLKI, harga yang dicantumkan cenderung masih di bawah sebagian produsen beras lainnya.
Sementara terkait permasalahan beras oplosan, YLKI beranggapan bahwa beras memang sudah tercampur sejak dari tangan para petani hingga akhirnya dijual ke Perusahaan Indo Beras Unggul.
Advertisement
YLKI justru mengritik pemerintah karena belum memiliki aturan baku atas pencantuman kandungan gizi pada beras kemasan. Sebelumnya, Bareskrim Polri telah meningkatkan kasus dugaan kecurangan beras PT IBU ke tahap penyidikan.
Setelah menemukan dua alat bukti awal yang cukup, perusahaan itu diduga merugikan konsumen dari segi harga dan adanya perbedaan antara kemasan dan isi beras.