Mensos Prihatin Kasus Ibu Kandung Aniaya Bayi di Denpasar

Khofifah mengaku sudah tiga hari lalu mendapat informasi kronologi peristiwa perempuan menganiaya bayinya.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 29 Jul 2017, 14:26 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2017, 14:26 WIB
20160628-Mensos-Khofifah-Indar-Parawansa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Sumenep - Penganiayaan bayi oleh seorang perempuan yang diduga ibu kandungnya di Denpasar, Bali, viral di media sosial. Dalam video tersebut bertuliskan bahwa penyiksa bayi tak lain ibu kandungnya yang sedang mengalami depresi lantaran ditinggal oleh suaminya.

"Saya prihatin sekali karena baru minggu lalu, tanggal 23 Juli, Hari Anak Nasional tahun ini. Ini sebetulnya bukan kemarin, jadi sudah tiga hari saya dapat informasi bagaimana sebenarnya kronologinya dan seterusnya," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Sabtu (29/7/2017).

Khofifah menjelaskan, sebenarnya kasus kekerasan anak di Pulau Dewata itu sudah pernah dibawa ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang kemudian sang ibu meminta mengasuh kembali.

Sebab, kata dia, untuk mencabut hak asuh anak tidaklah mudah. Jika orangtua masih cakap mengasuh anaknya, tidak mungkin mencabut hak asuhnya sehingga terpaksa harus dikembalikan ke orangtua.

"Jadi pola pengasuhan anak terbaik memang adalah orangtua. Tapi kalau kemungkinan tidak mampu dalam proses pengasuhan tersebut, maka menurut Undang-Undang ini boleh diserahkan sementara waktu ke pihak yang bisa memberikan pengasuhan termasuk di dalamnya adalah negara," ucap Khofifah.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Liputan6.com/ Mohamad Fahrul)

Dia menjelaskan, pengambilan hak asuh anak oleh pihak terkait bisa saja tidak selamanya, tapi ada ketentuan yang nantinya ketika sang orangtua sudah mampu mengasuh dengan baik, secara otomatis akan dikembalikan.

Karena, kata dia, bagaimanapun seorang anak membutuhkan pelukan langsung dari orangtuanya agar mendapatkan kasih sayang secara penuh.

"Menurut saya lindungi dan bahagiakan anak Indonesia, maka mereka akan bergembira sesuai tema Hari Anak Nasional 23 Juli lalu," kata Khofifah.

Warganet dihebohkan dengan video penganiayaan bayi oleh seorang perempuan di Denpasar, Bali.

Video tersebut terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menggambarkan seorang perempuan memukul bokong si bayi seraya berkata, "This is drama... this is drama?" ujar perempuan yang diduga menganiaya itu berulang-ulang.

Tidak hanya itu. Perempuan itu terus menyiksa bayi malang tersebut meski si bayi menangis. Dia membalikkan dengan keras tubuh si bayi dan menjewer telinganya.

Akun Facebook Ega Vega yang mengunggah video tersebut menuliskan, diduga penyiksa bayi tersebut adalah ibu kandungnya.

Diduga si ibu mengalami depresi karena ditinggal oleh suaminya.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya