Liputan6.com, Jakarta - Rencana pembangunan Gedung Nusantara 1, kompleks MPR-DPR di Senayan, Jakarta, kembali mencuat. Gedung lama yang mengalami kemiringan 7 derajat menjadi alasan sejumlah anggota DPR meminta pembangunan kantor baru yang nantinya akan dilengkapi apartemen.
Isu kemiringan Gedung DPR ditampik oleh Ketua Badan Urusan Rumah Tangga Dewan Perwakilan Rakyat (BURT DPR). Namun, dia mengakui kebutuhan akan gedung baru.
"Bukan soal kemiringan, tetapi pergeseran, keretakan. Kemiringan vertikal tidak ada. Tapi pergeseran, keretakan ada data-data dan rekomendasinya," kata Anton Sihombing, seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Selasa (15/8/2017).
Advertisement
Sementara, sejumlah tokoh maupun warganet menanggapi keinginan para anggota DPR yang ingin membangun apartemen, seperti mantan Ketua MK Mahfud MD maupun pemimpin DPR Taufik Kurniawan.
Gedung Nusantara 1 dibangun pada 1965, dibangun bersamaan dengan gedung kura-kura. Awalnya, kawasan ini dibangun untuk penyelenggaraan pertemuan negara-negara berkembang Conference of The New Emerging Forces (CONEFO).