Liputan6.com, Jakarta Aktor Andri Mashadi dan aktris Tsania Marwa mengaku menikmati tantangan memerankan karakter antagonis dalam sinetron Cinta di Ujung Sajadah yang tayang di SCTV. Keduanya berbagi pengalaman saat harus membawakan tokoh yang penuh konflik dan intrik dalam cerita.
Andri Mashadi, yang memerankan karakter Denny, menyebut bahwa tokohnya adalah biang masalah dalam kehidupan para tokoh utama.
Advertisement
Baca Juga
"Kayaknya Denny tuh selalu jadi trouble maker, dia banyak bawa konflik dalam kehidupan orang-orang termasuk kehidupannya Fauzan, Alia, Rindu," ujar Andri dkutip dari YouTube SCTV.
Advertisement
Ia juga menambahkan bahwa adegan-adegan penuh emosi justru menjadi tantangan yang seru baginya.
"Tapi selalu seru sih apalagi scene-scene yang teriak-teriakan, scene Denny sama Alia menurutku juga seru karena kita saling balas," tambahnya.
Karakter Alia Makin Gelap
Sementara itu, Tsania Marwa yang berperan sebagai Alia juga menyoroti perkembangan karakternya yang semakin gelap seiring cerita berjalan. Menurutnya, Alia adalah sosok yang cinta mati kepada Fauzan hingga rela melakukan apa pun.
"Karakter Alia tuh semakin antagonis, semakin obsesif, cintanya kepada Fauzan tuh sudah menggelapkan mata, menghalalkan segala cara," ujar Tsania. Ia pun mengakui bahwa perannya kali ini menantang karena harus tampil lebih berani.
Advertisement
Orang Jahat Bersatu
"Dua orang jahat bersatu jadi kayak, ‘Mana nih yang akalnya lebih panjang’," kata Tsania sambil tertawa. Ia menambahkan bahwa tema cinta buta sangat terasa dalam karakternya.
"Cinta itu buta, dan itu dibuktikan oleh Alia," pungkasnya. Penampilan intens kedua karakter ini pun menjadi salah satu daya tarik utama dalam sinetron tersebut.
Â
Â
Episode Baru Cinta di Ujung Sajadah
Sementara itu, episode sinetron Cinta di Ujung Sajadah kaii ini diceritakan ketegangan dan konflik semakin memuncak ketika Fauzan berusaha membebaskan dirinya dari tekanan keluarganya, sementara cinta dan pengorbanan diuji di berbagai sisi.
Alia berusaha keras memaksa Ratih untuk membawa Fauzan pulang. Meskipun awalnya menolak, Ratih akhirnya menyerah pada desakan Alia. Ketika sampai di pesantren, Ratih menuduh Rindu telah menggoda Fauzan. Namun, Rindu tetap tenang dan memilih untuk pergi. Fauzan kemudian menarik ibunya keluar, dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak akan lagi mengikuti keinginannya.
Advertisement
