Siapa Penceramah di Pertemuan Akbar Saracen saat Pilkada DKI?

Ketua Saracen Jasriadi mengakui pernah mendapat ceramah soal cara memilih pemimpin dalam sebuah pertemuan akbar anggota sindikat.

oleh Nila Chrisna YulikaAndrie Harianto diperbarui 29 Agu 2017, 08:25 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 08:25 WIB
Tiga Tersangka Penyebar Ujaran Kebencian Lewat Internet Ditangkap
Salah satu tersangka kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet digiring polisi usai rilis di Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka masuk dalam satu kelompok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Saracen Jasriadi mengakui pernah mendapat ceramah soal cara memilih pemimpin dalam sebuah pertemuan akbar anggota sindikat itu ketika Pilkada DKI Jakarta.

Pertemuan akbar itu, sekaligus sebagai ajang kopi darat anggota Saracen yang tersebar di berbagai tempat.

"Silaturahmi akbar itu waktu Pilkada DKI. Itu pertemuannya saya enggak tahu persis, di situ ada ceramah cara memilih pemimpin," ujar Jasriadi kepada Liputan6.com, Kamis 24 Agustus 2017.

Lalu siapa yang ceramah dalam pertemuan akbar anggota Saracen saat itu?

"Lebih detailnya saya lupa karena sudah lama," kata Jasriadi.

Dia mengaku diajak mengikuti silaturahmi akbar oleh Agus Setiawan pada 2016. Agus Setiawan merupakan salah satu pimpinan Saracen yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan saat itu, kata Jasriadi, ada media yang meliput pertemuan tersebut. "Itu sekitar bulan 6 (Juni) atau 7 (Juli) itu," ujar dia.

Meski demikian, Jasriadi mengaku pertemuan itu tidak ada sangkut pautnya dengan Saracen.

Simpatisan Capres Gagal

Jasriadi, pria yang disebut-sebut sebagai ketua sindikat Saracen, rupanya adalah mantan simpatisan calon yang gagal pada pilpres 2014. Berawal dari simpatisan tersebut, Jasriadi mengaku, mereka saling kenal hingga terjalin pertemanan.

"Perkenalan kita di medsos, waktu itu kan ada pilpres 2014, kebetulan kita simpatisan salah satu calon yang gagal, ya," ujar dia dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com, baru-baru ini.

"Nah, di situ kita kenal dengan yang seide, dan dari situ setiap yang seide ya kita kenal," dia melanjutkan.

Kendati, Jasriadi menyebutkan, pertemanan tersebut tidak terjalin kuat. Karena itu, dia mengklaim hanya sebatas perkawanan di media sosial.

"Enggak juga. Karena kita sebatas pertemanan medsos," ucap dia.

Meski hanya pertemanan di media sosial, Jasriadi mengaku pernah kopi darat alias bertemu pada 2016.

"Waktu itu 2016 ada teman saya ngajak kopdar namanya AS, pas momen silaturahmi akbar di situ juga kebetulan kita kopdar bareng. Sebatas itu, setelah itu lupa lagi," kata dia.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya