Golkar Akan Beri Bantuan Hukum ke Wali Kota Tegal

Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Siti Masitha Soeparno terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Agu 2017, 22:16 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 22:16 WIB
Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno (Liputan6.com/Istimewa/Fajar Eko Nugroho)
Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno (Liputan6.com/Istimewa/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar memastikan akan memberikan bantuan hukum kepada Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Siti Masitha Soeparno. Siti terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), usai memimpin rapat di kantornya.

"Ini sudah pasti menjadi program Partai Golkar, siapa pun kadernya apalagi pengurus. Kita tegaskan ketua bidang hukum melakukan pendampingan sekaligus mengawal agar proses hukum yang ada itu bisa didasarkan pada fakta-fakta hukum," tutur Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Menurut dia, pimpinan pusat Partai Golkar akan melakukan koordinasi dengan DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah, untuk mencari tahu akar masalah yang dialami oleh kadernya.

"Korbid (koordinator bidang) kepartaian nanti akan melakukan suatu memo usulan tentang langkah-langkah yang mungkin diambil Partai Golkar," pungkas Idrus.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dan dua pejabat RSUD Kardinah.

Pada operasi senyap tersebut, penyidik mengamankan beberapa tas berisi uang. Uang tersebut diduga hendak diberikan kepada Siti yang menjabat sebagai Wali Kota Tegal sejak 23 Maret 2014.

Operasi senyap yang dilakukan KPK itu diduga berkaitan dengan proyek kesehatan.

"Diduga terkait sektor kesehatan, sejumlah orang dibawa ke Jakarta," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 29 Agustus 2017.

Saksikan video berikut ini:

Transaksi

KPK menduga ada transaksi sebelum penangkapan itu. Namun, penyidik masih butuh waktu untuk merinci kasus tersebut. Begitu pula terkait penetapan status yang bersangkutan.

"Ada indikasi transaksional di sana, dugaan penerima hadiah atau janji, kami rinci dulu, pemeriksaaan selama 24 jam," kata Febri.

Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh mengaku prihatin dengan Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno, Selasa (29/8/2017) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Saya prihatin mas atas peristiwa itu (OTT KPK) kepada Ibu Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno," ucap Nursholeh melalui sambungan telepon.

Nursholeh enggan berkomentar lebih jauh terkait OTT KPK tersebut. "Saya tidak bisa berkomentar dulu, karena sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, besok Rabu (30/8) akan datang ke Kota Tegal," dia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya