Muara Penangkapan Indra J Piliang

Malam itu, polisi menangkap seorang politikus yang kemudian diketahui sebagai Indra J Piliang.

oleh Devira PrastiwiMoch Harun SyahRita AyuningtyasDelvira HutabaratMuhammad Radityo PriyasmoroIka Defianti diperbarui 17 Sep 2017, 00:01 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2017, 00:01 WIB
Indra Jaya Piliang
Indra Jaya Piliang (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Azan Isya baru saja berkumandang. Malam itu, polisi menangkap seorang politikus yang kemudian diketahui sebagai Indra J Piliang. Politikus Partai Golkar tersebut tertangkap saat akan membeli sabu di sebuah tempat karaoke, Taman Sari, Jakarta Barat.

Dia ditangkap bersama dua orang rekannya, pukul 19.30 WIB, Rabu 13 September 2017.

Seorang petugas keamanan karaoke mengatakan, penangkapan Indra terjadi tak lama setelah diskotik tersebut buka. Karaoke dan diskotik di lokasi itu kebetulan berada dalam satu gedung.

"Ada tiga orang yang diamankan, tapi nggak tahu dari mana, apa Polsek, Polres, atau Polda," kata petugas keamanan yang enggan menyebutkan namanya di lokasi, Jakarta Barat, Kamis 14 September 2017.

Namun, polisi tidak menemukan barang bukti sabu. Mereka hanya menemukan alat hisap sabu dan plastik bening yang diduga bekas kemasan sabu.

Hasil tes urine dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Indra J Piliang dan kedua temannya positif menggunakan narkoba.

Kasus ini kemudian berkembang ke penutupan tempat karaoke dan diskotek Diamond, di mana Indra dan dua temannya ditangkap.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah menginstruksikan jajarannya untuk menutup tempat karaoke dan diskotek tersebut.

Perintah penutupan itu setelah Satuan Ditnarkoba Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap politikus Partai Golkar Indra J Piliang di ruang Karaoke karena terbukti memakai narkoba.

"Tutup. Segel sementara, tutup permanen," tegas Djarot di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Dia menjelaskan, pihaknya telah memanggil Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP), Yani Wahyu untuk langsung menutup Diskotek Diamond.

Mantan Wali Kota Blitar itu beralasan, dengan adanya peredaran obat-obatan terlarang, tidak memerlukan pemberian surat peringatan satu dan selanjutnya, tapi harus dengan penindakan tegas berupa penutupan.

"Enggak usah lama-lama kalau begini, langsung tutup. Tidak usah babibu," jelas Djarot.

Ilustrasi Narkoba 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Dia menegaskan, Ibu Kota harus bersih dari narkoba. Menurut dia, dalam penanganan narkoba, pemerintah bisa melihat apa yang dilakukan Filipina yang tegas dengan kejahatan ini.

"Makanya kalau perang betul, kita siapkan juga, termasuk penegakan hukumnya. Seringkali mungkin di Filipina itu lebih tegas. Kasih efek jera pada mereka," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat 15 September 2017.

Dia pun minta penindakan hukum lebih tegas terkait kasus ini. Karena hampir semua kalangan saat ini sudah terkena dampak buruk narkoba. Tak hanya masyarakat umum, tapi bahkan TNI dan polisi.

"Semuanya kena. Politisi kena, polisi juga ada yang kena, TNI juga ada yang kena, guru juga, PNS juga, bayangkan. Sudah melebar ke mana-mana," kata dia.

Yang dikhawatirkan, kalau pengaruh narkoba sudah sampai ke anak-anak sekolah. Dia menegaskan, ini akan berdampak buruk ke depannya.

"Diracuni sejak SD, SMP, melalui jajanan kek, minuman kek, bau-bauan kek. Kalau dulu saya tahu itu bau lem itu ya," tutup Djarot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Asal Narkoba

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sumber narkoba yang dikonsumsi politikus Partai Golkar Indra J Piliang berasal dari pihak internal Karaoke Diamond. Pihak internal tersebut kini tengah diamankan dan diperiksa Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.

"Sumber karyawan di situ, dia sudah diamankan satu orang, sedang kita dalami," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Dari pengakuan yang bersangkutan, lanjut Argo, barang tersebut didapat dari sumber lain lagi. "Sumber barang disebut dapat dari orang lain lagi," sambung dia.

Indra J Piliang diamankan bersama dua rekannya, RF dan MIJ mengonsumsi narkoba sebanyak 1 gram sabu. Kini, Ketiganya akan menjalani proses rehab dengan assesment terlebih dulu di Badan Narkotika Kota (BNK).

"Aturan undang-undang yang kita jalankan, aturannya kalau tidak ada barang bukti kan direhab ya. Assessment dulu nanti," tutur Argo.

Tentang Diskotek Diamond

Lokasi diskotik dan karaoke Diamond berdekatan dengan Polsek Metro Taman Sari, yang berjarak sekitar 10 meter. Namun, dibatasi akses masuk menuju pusat perbelanjaan Harco Glodok.

"Nggak lama baru buka deh kejadiannya," ujar pria itu.

Untuk masuk ke diskotik dan karaoke Diamond, pengunjung harus menuju lantai 6A yang terdapat di pusat perbelanjaan Glodok Blustru. Di depan pintu masuk, dua sampai 3 petugas keamanan terlebih dulu akan memeriksa barang bawaan pengunjung.

Dari lantai 6A pusat perbelanjaan Glodok Blustru, pintu masuknya karaoke Diamond berada di sisi kanan lift. Di lantai 6A, ada dua tangga.

Pengunjung yang akan menuju karaoke akan menuju tangga ke atas. Sementara untuk pengunjung diskotik, petugas keamanan mengarahkan ke tangga di ujung lorong yang ke bawah menuju areal lounge diskotik.

Room karaoke di Diamond sendiri cukup bervariasi. Ada room karaoke yang dilengkapi dengan sofa besar sampai kamar dalam room. Lorong berukuran sekitar 1 meter membatasi dan menjadi jalan antar room karaoke.

"Ramai biasanya malam sekitar jam 20.00 WIB, " kata petugas keamanan itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya