Anggota Polda Metro Jaya Meninggal Saat Lomba HUT Polantas

Setelah sekitar 10 menit tampil, anggota Polda Metro Jaya tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 22 Sep 2017, 20:15 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2017, 20:15 WIB
Ilustrasi Oknum Polisi
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Brigadir Pol Suwito, meninggal dunia saat mengikuti perlombaan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jumat (22/9/2017) siang. Peserta lomba dalam rangka Hari Ulang Tahun Polisi Lalu Lintas itu meninggal diduga akibat serangan jantung.

"Yang bersangkutan sedang melakukan perlombaan baris-berbaris dalam rangka HUT Polantas. Diduga yang bersangkutan meninggal dunia karena serangan jantung," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jakarta, Jumat.

Dia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pukul 14.45 WIB. Setelah sekitar 10 menit tampil, Suwito tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Mengetahui hal tersebut, anggota lainnya langsung membawanya ke Biddokes Polda Metro Jaya. Berdasarkan petunjuk dari dokter yang menangani, Suwito harus dirujuk ke Rumah Sakit Mintohardjo.

"Setelah sampai di UGD, dokter menyatakan dia sudah meninggal saat di perjalanan," ucap Argo.

Selanjutnya, Suwito langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Palsigunung, Mekar Sari, Cimanggis, Depok.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Apresiasi Kapolri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyambut baik langkah Korlantas Polri yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana informasi lalu lintas bagi publik. Tito mengatakan langkah seperti ini perlu dipertahankan.

"Apa yang sudah dikerjakan di bidang teknologi informasi lalu lintas saya beri apresiasi tinggi," kata Tito di Korlantas Polri, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Menurut Tito, akun media sosial yang dimiliki oleh NTMC Polri dan seluruh Polda semakin diminati oleh masyarakat. Khususnya ketika ingin mencari informasi tentang lalu lintas terkini.

"Sekarang Twitter NTMC (dan TMC seluruh wilayah RI) lalu lintas sudah 7 juta follower. Artinya, membuat orang semakin membutuhkan perkembangan lalu lintas. Mereka semua ingin tahu informasi terkini," ucap Tito.

Dengan demikian, sambung mantan Kapolda Metro Jaya ini, peran polisi lalu lintas makin dibutuhkan oleh masyarakat.

"Mereka mengakui tentang keberadaan dari fungsi polisi lalu lintas dan mereka merasakan ada manfaatnya. Kalah enggak ada manfaat, sudah ditinggal follower itu," tandas Tito Karnavian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya