Sosok Romi Herton di Mata Sahabatnya

Mantan Wali Kota Palembang Romi Herton meninggal dunia di usia 42 tahun.

oleh Nefri Inge diperbarui 28 Sep 2017, 13:37 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2017, 13:37 WIB
Rumah duka almarhum Romi Herton dipadati para pelayat (Liputan6.com / Nefri Inge)
Rumah duka almarhum Romi Herton dipadati para pelayat (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Meninggalnya mantan Wali Kota Palembang Romi Herton pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.45 WIB ternyata sudah tersebar cukup luas di media sosial (medsos). Rumah duka di Jalan Kiranggo Wiro Santiko, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang sudah dipadati pelayat sejak pagi, Kamis (28/9/2017).

Salah satu pelayat yang datang ke rumah duka adalah Herman Deru. Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini merupakan salah satu sahabat karib almarhum sejak duduk di bangku kuliah.

"Tahu kabar sahabat saya Romi Herton wafat dari medsos, terkejut juga. Dari istri saya, karena dia baca di medsos pagi-pagi," kata Herman Deru kepada Liputan6.com.

Deru, sapaan akrabnya, mengenal Romi Herton karena sama-sama mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Palembang, yang sekarang menjadi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (UMP) Palembang.

Dia menuturkan, pada 1985, bersama Romi Herton dan istri almarhum Masyito Romi Herton cukup akrab, walaupun terkadang sering ribut di masa muda dulu.

Bahkan sejak mereka berdua sama-sama menjabat sebagai kepala daerah di Sumatera Selatan (Sumsel), keakraban masih terus terjalin erat.

Romi Herton juga berasal dari kabupaten yang sama dengan Deru, yaitu di Kabupaten OKU Timur. Kendati usianya lebih muda dari Romi, Deru tetap menganggap sosok mantan Ketua DPC Palembang PDI Perjuangan ini adalah sosok yang menyenangkan.

"Dia itu tegas. Pendirian, perawakan dan tekadnya itu keras tapi hatinya baik. Kita merasa kehilangan, semoga dia khusnul khatimah," ujar bakal calon (balon) Gubernur Sumsel 2018-2023 tersebut.

 

Sakit Jantung

Mantan Wali Kota Palembang Romi Herton, terpidana kasus suap yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Gunungsindur, Bogor, meninggal dunia.

Ia mengembuskan napas terakhir di RS Hermina Tangerang, Banten, Kamis (28/9/2017) pukul 02.45 WIB. Romi wafat karena serangan jantung.

Kepala Lapas Kelas III Gunungsindur Mujiarto mengatakan Romi memang pernah dirawat seminggu lebih karena serangan jantung.

"Pernah dirawat bulan April. Sepertinya punya riwayat jantung, tapi selama ini enggak ada keluhan," kata dia.

Rabu 27 September 20017 Malam, Romi mendadak mengeluh sakit. Pihak Lapas segera memberi pertolongan. "Langsung kami larikan ke rumah sakit Hermina," kata Mujiarto saat dihubungi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya